SEBANYAK 2.384 rumah penduduk rusak dan roboh akibat terkena abu vulkanis Gunung Lewotobi Laki-Laki yang erupsi pada Minggu (3/11) tengah malam.
Rumah-rumah tersebut berada di delapan desa yang paling parah terkena abu vulkanis yakni Nobo, Dulipali, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, Boru kedang, Nawokotek dan Pululera.
Jumlah itu belum termasuk fasilitas umum yakni tiga asrama, tiga biara, tiga kapel, dua gedung koperasi, dua kantor bank, koramil, dan polsek. Untuk Gedung sekolah yang rusak terdiri dari 18 Taman Kanak-Kanak, 1 SD, 3 SMP, dan 3 SMA.
"Warga yang dievakuasi baru mencapai 2.472 orang dari 16.086 warga di 14 desa akan dievakuasi," kata Kadis Kominfo Flores Timur Hery Lamawuran saat dihubungi, Selasa (5/11) sore.
Para pengungsi ditampung di tiga posko yang disediakan oleh pemerintah daerah, yakni Posko Desa Lewolaga sebanyak 647 orang, Posko Desa Bokan sebanyak 606 orang, dan Posko Desa Konga sebanyak 1.219 orang.
Sementara jumlah pengungsi mandiri belum diketahui jumlahnya tersebar di Kewapante dan Hikong, Kabupaten Sikka, serta Pululera di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, dan masih ada yang bertahan di desa masing-masing.
Adapun korban meninggal berjumlah 9 orang, luka berat 31 orang, luka ringan 32 orang, dan tiga orang di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit di Larantuka.
Menurutnya, pemerintah telah membangun dua dapur umum untuk melayani pengungsi di tiga lokasi pengungsian, serta menyiagakan petugas kesehatan dan menyiagakan tim reaksi cepat untuk melakukan patrol dan penyaluran logistik kepada pengungsi. (PO/J-3)