Dalam paparan Amran disebutkan prioritas pada tahun depan untuk mewujudkan swasembada pangan, terdiri dari enam program.
“Beberapa program prioritas yang akan dikerjakan oleh Kementerian Pertanian tahun 2025 di antaranya program peningkatan produksi padi dan jagung, program peningkatan produksi susu dan daging sapi, optimalisasi lahan, program cetak sawah, penyediaan alsintan dan pupuk subsidi, serta program pertanian modern melalui petani milenial,” kata Amran di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (5/11).
Amran menargetkan produksi beras pada 2025 bisa mencapai angka 32,83 juta ton dan target produksi jagung capai 16,68 juta ton. Sementara itu terkait produksi susu ditargetkan sebanyak 1,55 juta ton dan daging sapi sebanyak 389.410 ton.
Ada juga penyiapan benih unggul yang ditargetkan bisa mencapai 5 juta hektare atau 150.000 ton.
Selain itu, Amran juga akan mengoptimalisasi lahan 350.000 hektare yang berlokasi di Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan lainnya.
Kemudian, program cetak sawah 750 ribu hektare berlokasi di Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan lainnya.
Amran mengeklaim pada 2024 telah dilakukan cetak sawah di Merauke, Papua seluas 1 juta hektare dan di Kalimantan Tengah seluas 500.000 hektare.
Amran mematok penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) prapanen sebanyak 1,14 juta unit dan pupuk bersubsidi 9,03 juta ton. Selanjutnya, Amran mematok target tenaga pertanian modern yang kompeten melalui petani milenial sebanyak 65.170 orang.
Dalam paparannya, Amran juga mengeklaim transformasi pertanian tradisional ke modern ini bisa menekan biaya pertanian hingga 50 persen. Sementara dari sisi produktivitas bisa meningkat hingga 100 persen.
“Program intensifikasi seluas 80.000 hektare, optimalisasi lahan seluas 350.000 hektare dengan cetak sawah yang anggarannya tahun 2025 tersedia di Kementan untuk keluasan 150.000 hektare,” jelas Amran.
Meski anggaran 2025 untuk program cetak sawah hanya untuk 150.000 hektare, namun Amran menyebutkan pihaknya mengusulkan dalam empat tahun Indonesia mencetak 3 juta hektare sawah.
Dia juga menyinggung program peningkatan produksi susu dan daging sapi akan mendukung program ambisius Presiden Prabowo Subianto, yaitu makan siang bergizi dan susu gratis.
“(Lalu) program peningkatan produksi susu daging sapi bertujuan untuk mendukung program strategi kabinet merah putih yaitu program makanan siang bergizi,” terang Amran.