Popularitas UFO dan kaitannya dengan Amerika Serikat selama puluhan tahun belakangan, begitu melekat hingga saat ini. Negara ini kerap merilis sejumlah laporan UFO bersamaan dengan potensi ancaman terhadap keamanan negara mereka.
Pada tahun 1960 hingga 1970-an, pamor UFO begitu besar setelah munculnya laporan benda asing melayang di atas salah satu pangkalan militer di sana. Seorang pakar UFO bernama Robert Hastings mengeklaim bahwa pesawat luar angkasa luar angkasa itu, kini mengunjungi setiap pangkalan rudal nuklir di AS dan terus melakukannya hingga saat ini.
"Upaya dari kalangan akar rumput publik harus dilakukan untuk sementara waktu guna memahami sifat dan niat dari mereka yang mengoperasikan UFO," tulis Hastings dalam buku terbarunya dilansir Daily Mail.
"Mungkin mereka memiliki (agenda lain di) planet kita. Katakanlah untuk tujuan ilmiah, dan tahu bahwa perang nuklir global akan mengganggu pengumpulan data dan/atau eksperimen mereka.”
Dalam bukunya, UFOs and Nukes, ia mengungkap bahwa para penyelidik tidak dapat menyelidiki kasus-kasus ini dengan baik karena adanya lapisan klasifikasi yang meragukan. Namun, satu hal yang pasti bagi Robert, bahwa benar ada ‘tamu’ dari luar angkasa yang sangat tertarik dengan senjata nuklir buatan manusia.
Robert mengeklaim bahwa para alien paham soal ilmu atom dan persenjataan atom sejak perang dingin.
Ada sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang pensiunan sersan staf AU Amerika Serikat bernama Larry Hancock. Ia melakukan analisis data dari tahun 1945-1975 yang berafiliasi dengan Proyek Galileo pemburu UFO Harvard, Ian Porrit dan sebuah tim peneliti.
Tim tersebut menemukan bahwa data dari tahun 1948 hingga 1975 mendukung gagasan bahwa makhluk luar angkasa, atau intelijen lainnya, telah secara metodis mengawasi kebangkitan AS menjadi kekuatan nuklir.
Dari tahun 1948 hingga 1952, produksi senjata atom AS meningkat. Peningkatan aktivitas produksi itu diiringi oleh naiknya gelombang penampakan UFO yang bermunculan di kompleks produksi nuklir Hanford di negara bagian Washington, serta di Los Alamos dan lokasi lain untuk Proyek Manhattan.
Sejak tahun 1952 dan seterusnya, peneliti fokus pada kasus UFO yang mendekat ke senjata nuklir aktif, dengan gelombang penampakan di sekitar rudal balistik antarbenua (ICBM) baru Amerika pada tahun 1960-an.
“Mereka jauh lebih mengganggu. Ketinggian mereka sangat rendah, mereka menembus batas keamanan pangkalan," kata Hancock.
Klaim terbaru Robert Hastings, muncul hanya beberapa minggu setelah catatan pemerintah baru mengungkap gelombang UFO lainnya di dekat lokasi militer. Klaim itu, termasuk data dari 17 malam di bulan Desember 2023, ketika kawanan UFO dilacak di atas Pangkalan Gabungan Langley-Eustis di Hampton and Newport News, Virginia, AS.
Eks pejabat keamanan senior Pentagon Chris Mellon menganggap bahwa UFO sebenarnya adalah 'gerombolan pesawat kecil' yang dilepaskan oleh kapal induk. Pesawat kecil itu adalah ‘bagian dari pola yang jauh lebih besar yang memengaruhi sejumlah instalasi keamanan nasional.”
“Dua aspek yang menonjol,' katanya, 'adalah kenyataan bahwa alat pengacau sinyal pesawat tak berawak kami terbukti tidak efektif dan pesawat-pesawat ini tidak berupaya untuk bersembunyi.”
Dugaan Mellon bisa jadi tak akurat. Ini karena ia punya praduga lain bahwa objek yang dimaksud itu bisa saja drone dari negara lain yang memata-matai AS.