Sport tourism Bromo Tengger Semeru (BTS) Ultra 100 kembali digelar tahun ini. Event lari yang telah digelar sejak tahun 2013 ini menawarkan jalur rute yang tak biasa, yakni medan yang menanjak dan panjang rute yang lebih dari 100 kilometer.
Hendra Wijaya Founder F-One Sport sekaligus BTS100 Ultra mengatakan, event ini salah satu race atau gelaran ultra-trail run terjauh dan tertua di Indonesia.
Kegiatan ini sengaja dihadirkan di kawasan Bromo karena memiliki pemandangan yang indah yang menjadi daya tarik bagi pelari dari mancanegara.
“Bromo Canyon ada lembah di bawah, kalau tidak ada lomba ini publik tidak akan tahu ada tempat ini,” ujar Hendra saat ditemui di Basra di Eiger Merr, (30/10).
Hendra melanjutkan, dalam penyelenggaraannya pada tahun-tahun sebelumnya, pelari dapat melewati padang pasir, danau di Ranu Kumbolo hingga Kalimati yang sensasional. Meski tahun ini danau Ranu Kumbolo tak bisa disinggahi karena masih ditutup, namun tak mengurangi sensasi lari di kawasan Bromo Tengger Semeru.
“Pemandangannya selalu hebat, nah ini lomba yang rata-rata di ketinggian 2000an. Jadi dingin enak, memang ada lomba gunung tetapi ketinggian 1000 an mdpl. Sensasi (BTS Ultra 100) ini komplit, ada tanah, bebatuan, hutan, pegunungan, danau,” terangnya.
Dijumpai dalam kesempatan yang sama, Hendricus Mutter Race Coordinator BTS100 Ultra mengatakan, ada empat nomor yang dilombakan dalam BTS ultra 2024. Yakni jarak terjauh 170 kilo meter. Berikutnya kategori 102 kilo meter, 70 kilo meter, dan kategori 30 kilo meter untuk kelas pemula.
Race akan dimulai pada Sabtu (2/11) pukul 00.01 WIB untuk kategori terjauh 170 Km dan 102 Km. Kemudian dilanjutkan pada pukul 01.00 WIB untuk kategori 70 Km. Lalu berlanjut pada keesokan harinya Minggu (3/11) akan dimulai balapan untuk kategori 30 Km pada pukul 06.00 WIB.
"Race ini mengandalkan kekuatan mental dan fisik dengan rute yang komplit. Jadi memang peserta memang butuh persiapan khusus. Tidak bisa hari ini daftar, besok bisa langsung ikut. Paling tidak butuh persiapan fisik minimal 1 minggu," terangnya.
Hendri melanjutkan, event ini diikuti sekitar 700 pelari yang berasal dari 26 negara.
“BTS100 Ultra adalah race yang benar-benar membutuhkan kemampuan dan daya tahan terbaik bagi setiap peserta. Untuk kategori terjauh 170 Km memiliki total elevasi 8.021 meter, juga cut off time selama 42 jam,” jelas Hendricus.
Sementara itu Shulhan Syamsur Rijal selaku Public Relations Eiger mengatakan pihaknya mendukung penuh gelaran event ini dengan menyiapkan berbagai outfit yang dibutuhkan peserta.
Pria yang kerap disapa Rijal ini mengungkapkan, dengan medan yang tak biasa dan panjangnya jalur rute yang ditempuh, dibutuhkan outfit yang memberikan kenyamanan bagi peserta.
“Yang paling penting kenyamanan dan keselamatan. Apalagi sudah dimention ketinggian 2000 mdpl kira-kira suhu dingin. Jaket menjadi barang utama yang harus ada. Kebutuhan bukan hanya outfit, tapi juga sisi aman,” tukasnya.
Rijal menegaskan, sebagai brand dalam negeri, pihaknya berkomitmen memberikan dukungan pada event trail run ini karena memiliki misi yang sama mengangkat wisata tropis yang ada di Indonesia.