
Asesmen adalah salah satu aspek penting dari penerapan Kurikulum Merdeka. Guru perlu mengetahui bagaimana contoh penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat.
Contoh penerapan yang tepat adalah dengan mengikuti prinsip asesmen yang sudah ada. Prinsip asesmen ini biasanya akan diberikan oleh Kemendikbudristek dalam bentuk pelatihan.
Contoh Penerapan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang Penting Diketahui oleh Pendidik

Mengutip buku Desain Kurikulum Merdeka Belajar, Dr. H. A. Zaki Mubarak (2022), contoh penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat adalah sebagai berikut.
1. Asesmen Menjadi Bagian Terpadu
Asesmen adalah bagian terpadu dari beberapa proses yang ada dalam pembelajaran, seperti fasilitas pembelajaran, penyediaan informasi, dan sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta didik, serta orang tua.
Contoh penerapannya:
Pendidik harus menguatkan asesmen pada awal pembelajaran untuk merancang proses pembelajaran yang sesuai dengan kesiapan dari peserta didik.
Pendidik membuat rencana pembelajaran dengan tujuan untuk menentukan langkah perbaikan dalam proses pembelajaran ke depannya.
Pendidik memberikan sebuah dukungan verbal untuk menstimulasi pola pikir peserta didik.
Pendidik mengikutsertakan peserta didik untuk melakukan asesmen.
Pendidik memberikan kesempatan kepada para peserta didik agar bisa melakukan refleksi mengenai kemampuan mereka masing-masing.
Pendidik membuat rancangan asesmen guna mendorong peserta didik meningkatkan kompetensinya melalui asesmen.
2. Asesmen Dilakukan dan Dirancang Sesuai Fungsi
Asesmen harus dilakukan dan dirancang sesuai dengan fungsi yang ada. Hal ini bertujuan untuk menentukan waktu pelaksanaan dan teknik asesmen yang tepat dan efektif, sehingga tujuan pembelajaran pun tercapai.
Contoh penerapannya:
Pendidik merencanakan mengenai tujuan pembelajaran ketika merancang asesmen. Selain itu, pendidik harus memberikan kejelasan kepada peserta didik tentang tujuan asesmen.
Pendidikan memakai beragam teknik asesmen yang ada, selama masih sesuai dengan tujuan dan fungsi dari asesmen.
3. Asesmen Dibuat Adil, Proporsional, Valid, dan Terpercaya
Asesmen seharusnya dirancang secara adil, proporsional, valid, dan juga terpercaya. Hal ini dilakukan untuk menjelaskan mengenai kemajuan belajar, menentukan langkah selanjutnya, dan menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan tujuan berikutnya.
Contoh penerapannya:
Pendidik menyediakan waktu yang cukup supaya asesmen menjadi proses pembelajaran, dan bukan hanya kepentingan untuk menguji saja.
Pendidik membuat sebuah kriteria khusus atau sukses, lalu menyampaikannya kepada peserta didik, sehingga peserta didik mampu memahami ekspektasi seperti apa yang perlu dicapai.
Pendidik bekerjasama untuk merancang ases,em agar bisa menggunakan kriteria yang sesuai dengan tujuan dari asesmen.
Pendidik memakai hasil asesmen sebagai acuan untuk menindaklanjuti pembelajaran.
4. Laporan Asesmen Memiliki Sifat Informatif dan Sederhana
Laporan kemajuan belajar dan pencapain dari peserta didik, memiliki sifat informatif dan sederhana. Hal ini bertujuan untuk memberikan manfaat mengenai kompetensi dan karakter yang hendak dicapai.
Contoh penerapannya:
Pendidik membuat laporan kemajuan belajar dengan ringkas dan singkat. Jika bisa mengutamakan informasi yang penting-penting saja agar mudah dipahami oleh para peserta didik dan orang tuanya.
Pendidik memberikan sebuah umpan balik secara bertahap kepada peserta didik. Lalu diskusikan dengan orang tua dari peserta didik.
5. Hasil Asesmen Digunakan untuk Bahan Refleksi
Hasil asesmen yang sudah diperoleh, digunakan oleh para peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, serta orang tua. Nantinya, hasil asesmen akan dijadikan bahan refleksi untuk meningkatkan mutu dari prose pembelajaran.
Contoh penerapannya:
Pendidik memberikan waktu bagi guru untuk bisa menganalisis, melakukan refleksi, dan membaca hasil dari asesmen.
Pendidik memakai hasil asesmen sebagai acuan diskusi untuk bisa memutuskan hal mana yang berjalan baik, dan mana yang perlu diperbaiki.
Pendidik memberikan sebuah umpan balik secara bertahap kepada para peserta didik. Lalu mendiskusikan hasilnya bersama dengan orang tua dari peserta didik.
Baca Juga: 3 Contoh Penerapan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang Tepat
Contoh penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang tepat adalah hal yang penting untuk diketahui oleh pendidik. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. (ARD)