
Ada 6 contoh passive income dan active income yang perlu dipahami oleh pekerja. Income dapat diartikan sebagai penghasilan atau pendapatan. Pendapatan berperan penting untuk memenuhi kebutuhan pokok dan memenuhi gaya hidup masyarakat.
Terdapat dua macam pendapatan, yaitu passive income dan active income. Agar lebih mudah dipahami, pekerja bisa mempelajari contohnya.
6 Contoh Passive Income dan Active Income untuk Dipelajari

Mengutip dari Property Quadrant: Sukses Memulai Bisnis Properti, Benny (2013:117), active income adalah pekerjaan yang dilakukan untuk menghasilkan uang dan jika tidak bekerja, maka tidak ada penghasilan.
Adapun passive income adalah bekerja sekali untuk mendapatkan penghasilan berkali-kali. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, active income berarti penghasilan aktif dan passive income artinya penghasilan pasif.
Supaya lebih mudah dipahami, berikut ini 6 contoh passive income dan active income.
Passive Income
Pasiive income bisa didapatkan dari hal-hal berikut
Sewa Properti
Passive income bisa didapatkan dengan menyewakan properti, misalnya kost, rumah, unit apartemen, atau ruko. Sebelum menyewakan properti, wajib mempertimbangkan target pasar. Contohnya, orang ingin menyewakan kost, maka tentukan apakah kost tersebut untuk mahasiswa atau karyawan.
Investasi
Contoh passive income lainnya adalah investasi. Banyak yang memilih investasi untuk mendapatkan passive income, terutama bagi yang memiliki pekerjaan tetap. Dengan investasi, pekerjaan tetap tidak akan terganggu dan orang tetap bisa meraup keuntungan.
Ada banyak jenis investasi yang bisa dipilih seperti emas, deposito, reksa dana, saham, dan lainnya. Pahami keuntungan dan kerugian setiap jenis investasi sebelum memilih.
Afiliasi Marketing
Passive income juga bisa diperoleh dari program afiliasi marketing. Bisnis ini merupakan kerja sama antara perorangan dan perusahaan dengan tujuan mendapat keuntungan dari strategi pemasaran melalui tautan atau promosi di media sosial.
Active Income
Berikut ini jenis pekerjaan yang menuntut seseorang harus bekerja untuk mendapatkan imbalan:
Gaji Pekerjaan
Salah satu contoh active income adalah gaji pekerjaan. Gaji ini bisa berupa gaji bulanan atau harian.
Freelancing
Pekerjaan freelance juga masuk dalam kategori active income, terutama jika orang dibayar berdasarkan jam kerja atau proyek. Ada banyak pekerjaan yang bisa dilakukan secara freelance, misalnya desain grafis, menulis, dan lainnya.
Bisnis dengan Keterlibatan Aktif
Contoh berikutnya adalah bisnis dengan keterlibatan aktif. Misalnya, seseorang mempunyai toko dan ikut mengelola transaksi, maka pendapatan dari toko tersebut adalah active income.
Baca juga: Daftar Negatif Investasi di Indonesia untuk Menambah Wawasan Soal Investasi
Itulah 6 contoh passive income dan active income yang perlu dipahami pekerja. Dengan memahami kedua jenis pendapatan tersebut, pekerja bisa merencanakan strategi keuangan sesuai dengan kondisi masing-masing. (KRIS)