
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat ada 19 kasus leptospirosis (penyakit yang disebabkan dari bakteri yang tersebar dari air kencing tikus yang terinfeksi) pada semester pertama 2025 ini. Dari jumlah itu 6 orang di antaranya meninggal dunia.
"Sampai semester I (dari awal tahun sampai 8 Juli) sudah menyentuh di angka 19 kasus (orang yang terinfeksi)," kata Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (10/7).
"Kematiannya cukup tinggi, 6 kasus," ujar Lana.Tahun Lalu 2 Tewas
Sementara pada periode yang sama di tahun lalu, ada 10 kasus dengan 2 orang meninggal dunia.
Sebaran kasus di tahun ini ada di 11 kemantren atau kecamatan. Total kemantren di Kota Yogyakarta 14 kemantren.
Kemantren Jetis dan Tegalrejo jadi yang terbanyak dengan masing-masing tiga kasus. Sementara kemantren yang masih bebas kasus adalah Kraton, Danurejan, dan Gondomanan.
Sementara kasus kematian tercatat di sejumlah kemantren, yakni 2 di Ngampilan, dan masing-masing 1 kasus di Pakualaman, Gedongtengen, Wirobrajan, dan Jetis. Pasien meninggal termuda barusia 17 tahun dan yang tertua berusia 50 tahun.
Gejala Leptospirosis: Demam, Nyeri Kepala, Pegal

Lana menuturkan gejala infeksi leptospirosis adalah demam, nyeri kepala, hingga pegal. Ia minta masyarakat waspada, sebab gejala dari penyakit ini kerap dianggap masuk angin biasa. Padahal keterlambatan pemeriksaan jadi penyebab kematian.
"Banyak yang merasa hanya sakit biasa karena kelelahan atau kehujanan," bebernya.
Lana mencontohkan kasus terakhir, pasien sudah merasa sakit pada 30 Juni silam, tapi baru periksa ke rumah sakit pada 7 Juli. Nyawanya pun tak tertolong: Pada 8 Juli meninggal dunia.
Menyerang Ginjal
Leptospirosis adalah penyakit yang menyerang ginjal. Maka, penyakit itu harus ditangani sejak awal agar infeksi tak menyebar.
"Ditangani sejak awal, termasuk bila perlu cuci darah, pasien bisa sembuh dan tidak perlu lagi menjalani cuci darah rutin," ujar Lana.
Jaga Kebersihan Lingkungan
Untuk mencegah Leptospirosis, masyarakat diminta menjaga kebersihan terutama lingkungan basah, becek, dan dekat air.
Jika ada gejala yang dirasakan dapat segera mengakses fasilitas kesehatan.
"Apabila muncul gejala apalagi habis kontak dengan air atau tanah segera periksa," kata dia.