1 month ago
8
Ilustrasi(MI/AKHMAD SAFUAN)
GELOMBANG tinggi di perairan selatan dan air laut pasang (rob) masih berlangsung di Jawa Tengah Sabtu (26/7), sedangkan hujan ringan berpeluang mengguyur sejumlah daerah terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi.
Akhir pekan ini Sabtu (26/7) hujan ringan kembali berpeluang mengguyur kawasan pegunungan dan dataran tinggi di Jawa Tengah, sehingga diminta untuk sedia payung sebelum hujan, meskipun cuaca pada umumnya berawan sepanjang hari sejak pagi hingga awal malam.
Kondisi di perairan selatan Jawa Tengah juga masih berlangsung gelombang tinggi 2,5-4 meter, demikian di perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara ketinggian 1,25-2,5 meter dan air laut pasang (rob) juga terjadi di perairan utara.
"Rob masih berlangsung di perairan utara dengan ketinggian 1 meter pada pukul 08.00-12.00 WIB," kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Usman Effendi Sabtu (26/7).
Air laut pasang (rob) tersebut, lanjut Usman Effendi, berdampak terhadap sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara dan Pati karena menimbulkan banjir rob yang berpotensi mengganggu aktivitas warga seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam.
Selain itu gelombang tinggi di perairan selatan dan perairan Karimunjawa, ungkap Usman Effendi, berisiko terhadap aktivitas pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang, meskipun cuaca di perairan pada umumnya cerah dan berawan sepanjang hari ini.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Agus Triyono secara terpisah mengatakan cuaca di Jawa Tengah pada umumnya berawan, namun ada sejumlah daerah berpeluang diguyur hujan ringan terutama di kawasan pegunungan dan dataran tinggi seperti Banjarnegara, Purworejo, Wonosobo, Mungkid, Temanggung, Magelang dan Majenang.
"Angin pada umumnya bertiup dari timur ke arah selatan dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam, suhu udara berkisar 18-34 derajat celcius dan kelembaban udara 50-90 persen," ujar Agus Triyono. (H-2)
