PRESIDEN Prabowo Subianto menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama kepada adiknya, Hashim Djojohadikusumo, di Istana Negara, Jakarta, pada Senin, 25 Agustus 2025. Hashim sudah empat kali mendapatkan penghargaan serupa.
Hashim mengatakan dirinya kurang nyaman ketika mendapatkan kabar itu karena masih satu keluarga dengan Presiden Prabowo. "Saya merasa kurang nyaman karena Presiden kakak kandung sendiri," kata Hashim di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Meski begitu, Hashim tetap menerimanya. Ia pun sudah empat kali mendapatkan tanda kehormatan dari pemerinttah. Dia pernah menerima tanda kehormatan serupa satu kali di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014) dan dua kali di masa Presiden Joko Widodo (2014-2024).
"Maka ini keempat kalinya saya mendapat penghargaan," kata dia.
Hashim mendapatkan penghargaan karena perannya melestarikan satwa langka dan warisan budaya. Ia mengklaim sudah 20 tahun melestarikan satwa langka dan warisan budaya. Ke depan, ia akan berusaha melanjutkan upayanya tersebut.
Presiden Prabowo Subianto memberikan 141 tanda jasa dan tanda kehormatan kepada sejumlah nama. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Prabowo memberikan gelar itu kepada mereka yang dianggap terbaik di bidangnya. Sejumlah anggota Kabinet Merah Putih ikut mendapat penghargaan tersebut.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani, Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, dan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dari Partai Gerindra Ahmad Muzadi juga mendapat penghanghargaan. Ketiganya menerima tanda jasa Bintang Republik Indonesia Utama.
Nama lain yang mendapat Bintang Republik Indonesia Utama di antaranya Ketua Dewan Perwakilan Daerah Sultan Bachtiar Najamudin, Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan, mantan Panglima TNI Wiranto, dn mantan Kepala Badan Intelijen Negera A.M Hendropriyono.
Selanjutnya, tanda jasa juga diberikan kepada ahli waris Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Moerdiono, Jenderal (Purnawirawan) Hoegeng Imam Santoso, Rachmawati Soekarnoputri, dan Abdul Rachman Ramly.