1 month ago
11
PELATIH Juventus, Igor Tudor.(AFP)
PELATIH Juventus, Igor Tudor, mengungkapkan 10 pemainnya meminta untuk diganti saat timnya kalah 0-1 dari Real Madrid di babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025. Pertandingan yang digelar di Hard Rock Stadium, Miami, Rabu (2/7) itu berlangsung di bawah kondisi cuaca panas.
Suhu di Miami mencapai 30 derajat celsius dengan tingkat kelembapan 70%. Tudor menyatakan para pemainnya berjuang susah payah menghadapi kondisi cuaca.
"Pada akhirnya, ada sepuluh pemain yang meminta diganti. Tingkat kelelahan mereka sungguh luar biasa," ujar Tudor dikutip AFP.
“Ada ketegangan pertandingan yang sangat menguras energi, lalu panasnya luar biasa dan yang membuat makin berat adalah kelembapan yang tinggi,” jelasnya.
Tudor hanya bisa melakukan lima pergantian pemain sesuai regulasi pertandingan. Dia menambahkan faktor fisik sangat memengaruhi penampilan timnya.
Cuaca ekstrem bukan hanya dialami Juventus. Sejumlah tim lain juga merasakan dampak serupa sepanjang turnamen yang digelar di Amerika Serikat tersebut. Pelatih Borussia Dortmund, Niko Kovac bahkan merasa keringatan seperti baru keluar dari sauna meski hanya memberi arahan dari pinggir lapangan.
Laga lain yang terkena dampak cuaca panas terjadi saat Benfica menang atas Bayern Muenchen di Charlotte, North Carolina. Suhu sempat menembus 36 derajat celsius.
Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, juga mengeluhkan sulitnya menggelar sesi latihan normal akibat peringatan bahaya cuaca ekstrem di Philadelphia.
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, FIFA memberlakukan aturan cooling break alias istirahat pendinginan saat kondisi suhu dan kelembapan melewati ambang batas tertentu.
Hingga saat ini, jeda pendinginan sudah diterapkan dalam 33 dari 56 pertandingan yang dimainkan. FIFA mengandalkan indikator wet bulb globe temperature (WBGT) untuk menilai tingkat tekanan panas terhadap pemain. Jika WBGT melewati angka 32 derajat celsius, cooling break wajib dilakukan di setiap babak pertandingan. (Dhk/I-1)
