
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah komoditas yang tengah diperjuangkan agar mendapat tarif impor lebih rendah dari 19% saat masuk ke pasar Amerika Serikat (AS). Upaya ini merupakan bagian dari negosiasi dagang bilateral dalam kerangka kerja sama perdagangan antar kedua negara.
Menurut Airlangga, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia yang memiliki peluang besar di pasar global. Pemerintah ingin memastikan bahwa hambatan tarif tidak menjadi penghalang bagi produk nasional untuk bersaing di pasar Amerika.
Berikut sejumlah komoditas yang tarifnya diminta lebih rendah dari 19%:
- kelapa
- sawit
- kopi
- kakao
- produk agro
- produk mineral lainnya
Airlangga menekankan selain komoditas primer, pemerintah juga mendorong penurunan tarif untuk komponen industri yang diproduksi di kawasan free trade zone (FTZ), seperti Batam dan Bintan. Kawasan tersebut diketahui memproduksi berbagai komponen strategis, termasuk di sektor kesehatan.
“Beberapa kawasan FTZ itu memproduksi komponen untuk health care dan sektor lainnya. Di negara lain, produk serupa mendapat tarif 0 persen. Karena itu, kita minta kesetaraan agar komponen industri tertentu dari Indonesia juga bisa dikenakan tarif lebih kompetitif,” kata Airlangga di Jakarta, Kamis (24/7). (P-4)