
MENTERI Kebudayaan Fadli Zon meminta maaf atas pernyataannya yang dinilai tidak sensitif terkait penyangkalan tragedi pemerkosaan 1998. Permintaan maaf itu disampaikannya saat menerima kritik dari sejumlah anggota Komisi X DPR dalam rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (2/7).
"Saya minta maaf, kalau ini terkait dengan insensitivitas, dianggap insensitif," kata Fadli.
Fadli menegaskan bahwa pernyataan sebelumnya merupakan pendapat pribadi. Ia mengaku mengutuk perisitiwa perkosaan tersebut.
"Saya sekali lagi dalam posisi yang mengutuk dan mengecam itu juga," ujar Fadli.
Ia menginginkan ada dokumentasi yang lebih teliti ke depan agar akurat memotret sebuah sejarah. Dia klaim tidak ada maksud dan kepentingan untuk mereduksi peristiwa sejarah.
"Saya kira tidak ada maksud-maksud lain dan tidak ada kepentingan sebenarnya dalam hal ini untuk mereduksi kalau itu sudah menjadi sebuah kenyataan-kenyataan apalagi ada dukungan dengan hukum dan memang orang-orang perpetrator ini orang-orang pelaku yang semacam itu sampai sekarang pun saya kira harusnya bisa dihukum kalau misalnya memang bisa ditelusuri kelompoknya pelakunya," ujar Fadli. (P-4)