Moskow (ANTARA) - Satu orang tewas akibat gempa 7,4 magnitudo yang melanda lepas pantai Filipina, kata Direktur Regional Kantor Pertahanan Sipil Ednar Dayanghirang, Jumat.
Menurut laporan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada Jumat dini hari.
"Saya baru saja berbicara dengan wali kota setempat, yang mengonfirmasi korban tewas pertama akibat gempa," kata Dayanghirang kepada surat kabar Inquirer.
Seorang warga desa pegunungan Calapagan di Provinsi Davao Oriental tewas akibat tertimpa batako beton, katanya, menambahkan bahwa satu rumah warga di daerah tersebut juga ambruk.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. telah menginstruksikan lembaga-lembaga terkait untuk segera melakukan evakuasi di wilayah pesisir.
Saat ini, ujar Presiden, pihaknya tengah menilai bagaimana situasi di lapangan dan memastikan bahwa semua warga dalam kondisi aman.
"Saya mengarahkan Dewan Nasional Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana, Kantor Pertahanan Sipil, Angkatan Bersenjata, Penjaga Pantai Filipina, dan semua instansi terkait untuk segera melakukan evakuasi di daerah pesisir, mengaktifkan jalur komunikasi darurat dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat," kata Presiden.
Marcos mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan masih dalam persiapan dan akan dimulai kembali begitu situasinya aman.
Dia juga mengimbau warga untuk tetap berada di dataran tinggi dan menjauhi garis pantai hingga otoritas menyatakan aman.
Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA
Baca juga: BMKG nyatakan peringatan dini tsunami Talaud berakhir
Baca juga: Sistem deteksi tsunami RI bekerja efektif respons gempa Laut Filipina
Baca juga: BMKG: Tsunami sudah 5-7 centimeter di Talaud usai gempa Laut Filipina
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.