Gempa Poso yang terjadi pada Ahad, 17 Agustus kemarin menelan korban jiwa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso mengatakan ada satu orang korban gempa yang meninggal usia menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Poso.
"Iya benar, korban meninggal atas nama Katrin Kande jenis kelamin perempuan warga Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir," kata Pejabat Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso Sofyan, Senin, 18 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Menurut Sofyan, korban adalah salah satu dari puluhan korban yang mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan bangunan gereja GKST Elin Desa Masani. Korban sempat dirawat di ruang ICU, namun akhirnya wafat pada pukul 22.30 Wita. Saat ini, jenazah telah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan sebelum dimakamkan.
Gempa dengan magnitudo 5.8 mengguncang Poso pada Ahad, 17 Agustus sekitar pukul 05.38 WIB. Dari laporan sementara, gempa itu menyebabkan sebuah gereja dan 37 unit rumah dan puluhan orang terluka.
Hingga hari ini, gempa susulan dilaporkan masih terus terjadi. "Gempa susulan masih sering terjadi, kami mengimbau masyarakat tetap jangan panik. Sebaiknya hindari beraktivitas di dekat bangunan yang rusak atau retak akibat gempa," kata Sofyan.
Menurut data yang di rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga Senin pagi, 18 Agustus pukul 08.00 Wita, gempa susulan terjadi sebanyak 57 kali, gempa didominasi magnitudo 3 sebanyak 50 kali.
Sofyan mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendataan terhadap dampak gempa. "Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD terus melakukan asesmen lapangan guna mengumpulkan data-data kebencanaan bekerja sama dengan pemerintah desa, kecamatan maupun pihak-pihak lainnya," ujarnya.
Berdasarkan data sementara, di Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir sekitar 433 jiwa dari 184 kepala keluarga (KK) terdampak, terdiri atas 218 orang laki-laki, 206 orang perempuan, 31 orang lanjut usia (lansia), lima orang disabilitas, dan 23 balita. "Data kami peroleh sewaktu-waktu bisa berubah karena masih dinamis di tengah kondisi darurat saat ini," kata Sofyan.