Gerbang Pendopo Garut, Saksi Bisu Tewasnya 3 Korban di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi

1 month ago 11
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Gerbang Pendopo Garut, Saksi Bisu Tewasnya 3 Korban di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi Pintu gerbang masuk menuju Pendopo Alun-alun lapang Oto Iskandar Dinata, Jalan Kiansantang Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut menjadi tragedi bisu yang menelan 3 korban meninggal dan 30 orang lainnya luka, pingsan dan terinjak-injak.(MI/Kristiadi)

SIANG itu, langit di atas Alun-alun Oto Iskandar Dinata tampak biasa saja. Tapi tak ada yang menyangka bahwa ribuan langkah warga yang menuju Pendopo Garut akan berujung pada isak tangis, jeritan, dan duka. Di antara tawa riuh menyambut pesta pernikahan megah, tiga nyawa melayang, puluhan lainnya terkapar pingsan, terluka, bahkan terinjak.

Pesta syukuran pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina, putri dari Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, dan Maula Akbar Mulyadi Putra, anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, mengundang antusiasme luar biasa. 

Warga dari berbagai pelosok Garut bahkan mulai berdatangan sejak pagi, berharap bisa ikut merasakan berkah dari hajatan pejabat: nasi kotak berisi ayam dan sayur, yang dibagikan secara cuma-cuma. Tapi harapan berubah jadi kepanikan.

Gerbang setinggi empat meter yang menjadi satu-satunya akses masuk ke Pendopo berubah menjadi titik sesak yang mematikan. Sistem buka-tutup yang dijaga aparat tak mampu menahan derasnya arus manusia. Warga saling dorong, saling tindih, dan sebagian tak sempat menyelamatkan diri.

“Pintu gerbang pendopo yang dijaga oleh anggota Satpol PP, Polisi hanya dilakukan tutup buka, tidak membukanya secara lebar, membuat warga saling berdesakan, saling dorong. Banyak anak, ibu yang membawa anak terjepit pintu besi gerbang, mereka jatuh,” tutur Lela Mailia, 43, warga Bayongbong, Selasa (22/7).

Kisah pilu datang dari Vania Aprilia, bocah 8 tahun yang ikut antre tanpa sepengetahuan orangtuanya. Anak yang tinggal tidak jauh dari area alun-alun itu memang diketahui kerap bermain di luar pendopo. Ia pun tak sempat melihat nasi kotak yang diimpikannya. 

Vania terhimpit di antara gelombang massa yang panik, dan tak bisa diselamatkan. Di sampingnya, Dewi Jubaedah, 61, seorang ibu asal Jakarta Utara, juga meregang nyawa. Selain itu, seorang anggota kepolisian, Bripka Cecep Saeful Bahri, 39, yang sedang menjalankan tugas pengamanan, gugur saat mencoba mengendalikan situasi.

“Tragedi maut yang terjadi lantaran pintu gerbang pendopo dilakukan buka tutup, dan warga yang masuk langsung berburu sisa makanan gratis hingga membuat mereka saling berdesakan. Banyak orang pingsan, jatuh, terinjak serta terjepit pintu gerbang besi,” kisah Nunung, 55, warga Tarogong Kaler yang menyaksikan langsung kericuhan dari kejauhan.

Sebelum kejadian, pemerintah telah mengantisipasi dengan menyiagakan ambulans. Tapi kecepatan peristiwa membuat banyak korban terlambat tertangani. Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, mengungkapkan bahwa puluhan orang menjadi korban karena terjatuh, terhimpit, dan saling dorong. Ada yang mengalami keretakan, bahkan harus dirontgen dan USG.

Dari data sementara, setidaknya 30 orang luka-luka dengan perinciannya, 20 dewasa dan 10 anak-anak, mayoritas berusia 30 hingga 60 tahun.

Duka paling dalam juga menyelimuti institusi kepolisian. Bripka Cecep, yang gugur dalam tugas, mendapat penghormatan terakhir dari negara.

“Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memberikan kenaikan pangkat luar biasa Anumerta kepada Alm Bripka Cecep Saeful Bahri menjadi Aipda Anumerta ebagai bentuk penghormatan, apresiasi atas dedikasi dan pengorbanan almarhum dalam menjalankan tugasnya,” jelas Kapolres Garut, AKB Yugi Bayu Hendarto.

Hari itu, hajatan yang dimaksudkan sebagai pesta rakyat, justru menjadi catatan kelam dalam sejarah kota kecil ini. Di balik gemerlap dekorasi dan iringan doa pernikahan, ada luka yang tak mudah disembuhkan bagi keluarga korban, bagi warga yang menyaksikan, dan bagi semua yang bertanya-tanya: mungkinkah tragedi ini bisa dicegah? (AD/E-4)

Read Entire Article