Gobel: Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara

1 month ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Melindungi Konsumen akan Perkuat Industri dan Untungkan Negara Calon pembeli melihat motor listrik yang dijual di Jakarta, Rabu (2/7/2025).(Antara/Bayu Pratama S)

ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, sangat mendukung amendemen terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen

"Dengan melindungi konsumen justru akan memperkuat industri dalam negeri dan akhirnya akan menguntungkan negara," katanya, Kamis, 10 Juli 2025. Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum antara Panitia Kerja RUU Perlindungan Konsumen Komisi VI DPR RI dengan asosiasi-asosiasi industri, yaitu dari industri makanan dan minuman, farmasi, elektronika, dan otomotif. 

Rapat ini merupakan bagian dari upaya DPR mendengarkan masukan dari berbagai pihak tentang amandemen UU Perlindungan Konsumen. Komisi VI telah membentuk panitia kerja yang dipimpin oleh Nurdin Khalid. Rachmat Gobel merupakan salah satu anggota Panja tersebut.

Gobel mengingatkan bahwa kalangan industri tidak usah khawatir dengan RUU Perlindungan Konsumen. Menurutnya, perlindungan terhadap konsumen justru untuk bukan hanya akan melindungi industri tetapi juga akan memperkuat industri. 

"Market kita yang besar ini harus kita jaga dengan melindungi konsumennya sehingga market yang besar ini kita harapkan bisa mendorong pertumbuhan industri dalam negeri yang baik. Market yang besar ini harus kita tempatkan sebagai subjek, bukan sebagai objek. Pasar yang besar adalah kekuatan kita," katanya.

Lebih lanjut Gobel mengatakan, ada tiga hal dalam perlindungan konsumen yaitu keselamatan, keamanan, dan kesehatan. Namun akibat pasar yang bebas, katanya, kontrol menjadi kurang. Hal ini terlihat dari terus tumbuhnya impor. Hal ini, katanya, banyak merugikan Indonesia. 

Sebagai contoh ia menyebutkan di masa lalu ada impor pakaian bekas yang berdampak mematikan industri konveksi rumahan. Contoh yang lain, katanya, di masa lalu, saat ekonomi memburuk industri otomotif jatuh sehingga masuk motor Tiongkok. "Modelnya bagus, desainnya bagus, dan murah. Tapi akhirnya tidak sampai setahun motor itu habis. Akhirnya konsumen dirugikan. Konsumen tidak bisa apa-apa," katanya. 

Kini, kata Gobel, ada contoh yang lebih besar yaitu mobil listrik atau electric vehicle. Saat ini masuk banyak merek mobil listrik dan motor listrik karena pemerintah memberikan insentif yang sangat besar. Hal ini yang membuat masyarakat ingin membeli karena harganya menjadi murah. Selain itu mereka mendapat fasilitas bebas melintas di area ganjil-genap. 

"Tapi apa yang terjadi? Ada yang terbakar. Ini kita tidak pernah dengar siapa tanggung jawab. Apa follow up dari kebakaran itu?" katanya. Hingga kini, katanya, pemerintah belum mengeluarkan pendapat apapun. Padahal lazimnya ada penarikan atau dilakukan hold sampai ada hasil audit yang objektif. 

Selain itu, kata Gobel, ada sejumlah konsumen motor listrik juga mengeluh karena belum satu tahun sudah tidak bisa digunakan lagi. "Belum lagi, salah satu mobil listrik yang ada di Indonesia, yang sudah dijual, di China-nya perusahaannya dipailitkan. Ada kan? Saya tidak sebut mereknya. Bagaimana langkah Indonesia soal ini? Karena ini merugikan industri dalam negeri kita juga nanti. Konsumennya juga rugi. Semua ini siapa yang bertanggung jawab?" katanya.

Gobel mengingatkan, selain merugikan konsumen dan industri, masalah mobil listrik ini juga merugikan negara. "Karena pemerintah sudah memberikan insentif," katanya. 

Negara, katanya, juga rugi karena rongsokan kendaraan yang gagal itu kemudian menjadi limbah. Ia mengingatkan barang impor harus barang yang berkualitas dan harus lebih baik daripada produk dalam negeri. "Jangan justru yang lebih buruk dari produk kita sendiri," katanya. (*/I-2)

Read Entire Article