Indonesia dan Singapura Perkuat Kerjasama Militer Keamanan Siber

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan kehormatan Chief of Defence Force Singapore Armed Forces (SAF) Vice Admiral Aaron Beng di Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Selasa (22/7/2025).(Dok. Kemenhan)

MENTERI Pertahanan(Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Panglima Militer Singapura alias Chief of Defence Singapore Armed Forces, Vice Admiral Aaron Beng. Pada pertemuan itu, kedua pihak sepakat memperkuat kerja sama di bidang pertahanan, termasuk mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura.

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, menjelaskan ada beberapa agenda strategis yang menjadi dibahas seperti peningkatan intensitas latihan militer gabungan antara angkatan darat, laut, dan udara kedua negara hingga menjajaki kerjasama keamanan siber.

“Disampaikan oleh Panglima Singapura kepada Bapak Menhan, tentang peluang untuk menjajaki kerjasama cyber karena Singapura dalam beberapa tahun terakhir ini baru saja membentuk Digital Intelligence Service yang memang fokusnya adalah pada ranai cyber yang memang menjadi tantangan global dan memang nyata dihadapi,” jelasnya di Gedung Kemenhan, Selasa (22/7).

Frega menuturkan melalui kerjasama ini, pemerintah Indonesia akan mempelajari lebih jauh terkait dan saling bertukar pengalaman serta keilmuan satu sama lain. 

“Sehingga kita pun juga ingin belajar dari Singapura dan Singapura juga ingin membagikan ilmunya karena mereka sudah settle dalam cyber sebagai sebuah matra baru yang memang setara dengan Angkatan Darat, Laut, maupun Udara,” imbuhnya. 

Frega mengatakan kerja sama ini penting untuk memperkuat kapabilitas militer, sekaligus mempererat hubungan antarnegara.

“Tentunya untuk bisa melaksanakannya akan ada perencanaan-perencanaan lanjutan termasuk juga dengan Working Group, nanti setelah kegiatan ini akan dijajaki dengan Working Group karena memang pada tatarannya kalau kita bicara di level Kementerian Pertahanan, ini adalah kebijakan m bentuk konkritnya akan ditindaklanjuti oleh TNI dan Angkatan atau MATRA,” tukasnya. 

Meski begitu, Frega belum mengungkap detail skema kerja sama siber yang dimaksud. Namun ia memastikan, kerja sama pertahanan ini diharapkan mampu memperkuat stabilitas kawasan.

“Kami berambisi, kolaborasi ini dapat memperkuat kekuatan militer kedua negara dan menjaga situasi kawasan tetap kondusif,” jelasnya. (P-4)