MENTERI Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pihak istana belum memantau perkembangan unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025. Prasetyo mengatakan Istana sedang konsentrasi memberikan tanda jasa dan tanda kehormatan di Istana Negara hari ini.
"Kami belum monitor demo. Kami lagi konsentrasi memberikan penghormatan kepada mereka yang betul-betul berjasa bagi bangsa dan negara," kata dia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 25 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Prasetyo mengatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan 141 tanda jasa dan tanda kehormatan kepada sejumlah nama. Prabowo memberikan gelar itu kepada putra dan putri yang dianggap terbaik di bidangnya.
"Prabowo betul-betul ingin memberikan penghargaan kepada siapa saja putra-putri terbaik bangsa yang berprestasi," kata dia.
Tiga nama yang yang mendapatkan tanda jasa yaitu Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Wakil Ketua DPR sekaligus Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Ketua MPR dan politikus Gerindra Ahmad Muzani. Ketiganya diberikan tanda jasa Bintang Republik Indonesia Utama.
Politikus Partai Gerindra ini mengatakan Prabowo berpikir untuk menjadikan tradisi pemberian gelar dan tanda kehormatan kepada anak bangsa. Prabowo masih merasa kurang karena hanya memberikan gelar kepada 141 nama. Padahal, bagi Prabowo, masih banyak anak bangsa yang berprestasi.
Ribuan orang melakukan unjuk rasa di depan Gedung DPR hari ini. Salah satu pemicu demonstrasi hari ini ditengarai kenaikan pendapatan anggota DPR periode 2024-2029 yang signifikan. Sebanyak 580 legislator memperoleh gaji bersih kurang lebih Rp 100 juta saban bulan. Pendapatan yang melonjak itu karena anggota DPR mendapat tunjangan perumahan sebesar Rp 50 juta per bulan.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan akan menerima aspirasi dari massa yang melakukan unjuk rasa di sekitar Gedung DPR, Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025. Aspirasi itu akan diterima sebagai bentuk introspeksi. Namun, dia meminta masyarakat tertib dan mengikuti aturan berlaku ketika menyampaikan aspirasi.
"Kami imbau masyarakat atau adik-adik yang melakukan apsirasi ke DPR agar tertib dan melalui aturan yang berlaku," kata dia.
Aksi demonstrasi di depang gedung DPR mulai ricuh pada siang hari. Sejumlah demonstran yang mengikuti aksi bertajuk, Revolusi Rakyat Indonesia di depan gedung DPR itu terlibat bentrok dengan aparat keamanan.
Kericuhan sempat timbul setelah polisi menembakkan gas air mata ke arah pengunjuk rasa yang merangsek maju ke depan gedung parlemen. Setelah polisi menembakkan gas air mata, demonstran berlarian untuk menghindar. Beberapa di antara mereka tampak melompati pembatas jalan dan memasuki jalan tol di depan gedung DPR.
Polisi kemudian memukul mundur massa hingga ke ke arah Jalan Gerbang Pemuda yang ada di sisi timur kompleks parlemen. Barikade polisi terus merangsek maju untuk menghalau demonstran.
Setelah itu, barisan polisi yang membawa tameng kembali mundur ke depan Gedung MPR/DPR/DPD. Massa pun kembali melakukan aksi di depan pagar kawasan parlemen.