
KEMENTERIAN Pertahanan Kamboja menuduh Thailand mengerahkan pasukan dalam jumlah besar, menggunakan senjata berat, dan melakukan serangan udara untuk merebut wilayah Kamboja secara paksa.
Dalam pernyataan yang dikutip Khmer Times, Kamboja menyebut tindakan Thailand sebagai “agresi militer brutal dan ilegal” serta “pelanggaran terang-terangan terhadap Piagam PBB, norma ASEAN, dan prinsip dasar hukum internasional.”
Kamboja mengklaim jet tempur Thailand menjatuhkan dua bom di wilayah yang berada di bawah kendali mereka pada Kamis pagi, ketika bentrokan perbatasan kembali pecah.
“Langkah tidak sah dan tidak bertanggung jawab ini bukan hanya ancaman serius bagi perdamaian dan stabilitas kawasan, tetapi juga merusak tatanan internasional,” ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata. Ia menegaskan, militer Kamboja siap mempertahankan kedaulatan negara dengan segala cara.
Thailand Akui Serang Target Militer di Kamboja
Militer Thailand secara terbuka mengakui telah meluncurkan serangan udara. Serangan itu menggunakan enam jet tempur F-16 untuk menghancurkan target militer di Kamboja.
Dalam unggahan di media sosial, tentara Thailand menulis: “F-16 telah membuka tembakan! Komando Militer Khusus Kamboja wilayah 8 dan 9 telah dihancurkan.”
Langkah ini diambil setelah dua roket Kamboja sebelumnya menghantam pemukiman warga di dekat perbatasan Thailand, menewaskan dan melukai sejumlah orang. (BBC/Z-2)