ANGGOTA DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu turut berkomentar soal joget heboh yang dilakukan sesama anggota Dewan di Senayan beberapa waktu lalu.
Pasha menyebut narasi yang beredar di masyarakat salah persepsi. Sebab, ia menilai tidak ada maksud rekan-rekannya di Senayan berjoget seolah-olah mengesampingkan perasaan masyarakat.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Apalagi yang diisukan terkait dengan gaji yang naik, fasilitas tunjangan naik dan sebagainya," kata Pasha Ungu di sela-sela puncak acara HUT ke-80 RI di Balai Kota Depok, Sabtu malam, 23 Agustus 2025.
Menurut Pasha, joget yang terjadi saat itu dilakukan setelah mendengar pidato Presiden Prabowo Subianto karena banyak pencapaian yang diraih.
"Di mana kita mendengar begitu banya soal sekolah rakyat di situ kan, ada soal hilirisasi yang alhamdulillah paling tidak sudah bisa mendekati sesuai dengan target-target Pak Prabowo Subianto misalnya," tutur Pasha.
Kemudian, kata Pasha, Presiden juga menjabarkan program 1 juta rumah, Indonesia menjadi tuan rumah di sektor pertambangan dan pencapaian lainnya.
"Nah itu kemudian meluapkan kebahagiaan spontanitas teman-teman DPR berjoget yang kebetulan diiringi oleh teman-teman musisi Universitas Pertahanan. Itu yang saya tangkap ya," terang Pasha.
Ditanya tidak ikutan rekan-rekannya, pentolan band Ungu ini mengaku tidak bisa berjoget jika di DPR.
"Kalau di panggung sini mungkin saya joget sedikit ya," ucap Pasha.
Tingkah anggota DPR yang berjoget ketika Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD menjadi sorotan publik belakangan ini. Ratusan legislator Senayan itu berjoget-joget mengikuti iringan lagu daerah, Sajojo dan Fa Mi Re di sesi penutupan sidang yang dihelat pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Narasi warganet yang mengkritik joget itu membandingkannya dengan isu kenaikan tunjangan anggota Dewan yang terjadi saat ini.