
Arema FC menggelar doa bersama untuk 1000 hari Tragedi Kanjuruhan usai sesi latihan tim di Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang, pada Kamis (26/6) kemarin. Keluarga korban tragedi menyayangkan tak diundang oleh pihak tim.
Hal ini dituturkan oleh Devi Athok, ayah korban meninggal di Tragedi Kanjuruhan sekaligus Ketua Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan (YKTK). Kendati kecewa, ia tetap menuturkan terima kasih kepada Arema FC.
"Kalau saya pribadi, mereka berdoa untuk almarhum, saya berterima kasih karena mereka mendoakan. Cuma, sayangnya enggak melibatkan kami sebagai keluarga korban yang sering berdoa di sana," kata Devi kepada kumparan, Jumat (27/6).
"Seandainya manajemen mengajak kami berdoa saat 1000 hari di sana, kami sangat merasa dihargai, merasa dimanusiakan. Kami belum pernah berdoa bersama manajemen secara langsung, manajemen mengajak belum pernah. Kalau mengajak, kami merasa lebih dihargai," lanjutnya.

Arema FC menggelar doa bersama untuk menghormati para korban Tragedi Kanjuruhan. Mereka juga menyatakan bahwa tidak akan pernah lupa dan terus memberikan doa kepada para korban.
"Hari ini, Arema FC bersama seluruh elemen tim menggelar doa bersama di Stadion Kanjuruhan sebagai bentuk penghormatan dan pengingat atas 1000 hari Tragedi Kanjuruhan," bunyi pernyataan resmi Arema FC.
"Di tempat ini, raga mungkin telah tiada, tapi nama dan kenangan mereka abadi selamanya dalam setiap tarikan napas perjuangan kami. Kami tidak akan lupa. Kami tidak akan berhenti berdoa. Kami akan terus melangkah dengan hati yang tertaut."