1 month ago
15
Toko Buku Abu yang terletak di dekat Masjid Agung Kota Palembang/Anyelir.Toko Buku Abu, adalah salah satu toko buku bekas yang terletak di belakang Masjid Agung, tepatnya di jalan Cik Agung Kimas, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang.
Saat ini, toko buku bekas tersebut mengalami kesulitan akibat banyak buku sekolah yang tidak laku karena Kurikulum Merdeka yang diterapkan pemerintah.
Abu, merupakan pemilik dari toko buku tersebut, ia menyebut bahwa sekarang, untuk menjualkan buku sekolah anak, agak sedikit sulit.
"Karena penerapan kurikulum merdeka, jadi banyak buku sekolah anak tidak laku," sebutnya.
Untungnya, buku bekas yang ia jual tidak hanya buku sekolah saja, namun juga ada buku-buku lainnya, seperti novel, sejarah, psikologi, bahkan majalah lama.
Abu mengungkap bahwa segala buku yang ia koleksi di sini adalah hasil dari orang yang ingin menjual bukunya.
"Semuanya dari buku bekas orang yang dijual di sini. Harganya tergantung dengan jenis buku. Kalau novel biasanya Rp 10 ribu saya beli," jelas Abu.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa kios yang ia tempati untuk membuka usaha kecilnya ini, memiliki biaya sewa yakni Rp 1,5 juta pertahun.
"Di sini pertahun, 1 tahun Rp 1,5 juta. Saya sewa 2 kios, jadi Rp 3 juta pertahun," ujarnya.
Abu, telah berjualan buku bekas sejak tahun 1995. Awalnya ia membuka toko yang tidak jauh dari lokasi saat ini. Namun karena terkendala biaya sewa, akhirnya ia memutuskan untuk pindah ke kios yang sekarang ia tempati.
"Mungkin sudah 25 tahun menempati kios ini. Kalau berjualan toko buku bekas sudah dari tahun 95. Jadi saya sudah cukup mengenal pembeli yang mampir ke sini," katanya.
Saat ia ditanyai tentang harga buku, ia mengatakan bahwa untuk tarif buku bekas cukup bervariatif, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 50 ribu, bahkan ada juga yang mencapai Rp 200 ribu.
"Saya pernah punya buku Soekarno yang hardcover. Itu saya jual Rp 200 ribu," pungkasnya.
Sayangnya, saat ini Toko Buku Bekas Abu cukup jarang dikunjungi warga. Tempat yang terpencil dan minat baca yang sedikit, membuat toko buku ini tidak ramai pembeli. Adapun, orang yang datang biasanya hanya ingin menjual buku bekas mereka saja.
