Liputan6.com, Jakarta Nama Yisti Yisnika tak asing lagi di jagat maya. Ia jadi pesohor setelah akun Instagram pribadinya punya lebih dari 57 ribu pengikut. Di balik popularitas di medsos, Yisti Yisnika punya kisah sukses yang menginspirasi publik.
Bermula pada 2016, Yisti Yisnika membuka jasa titip atau jastip pakaian dengan modal seadanya, bahkan nyaris tanpa modal. Hanya kuota internet dan foto produk, ia menawarkan berbagai fashion item via medsos.
Sistemnya sederhana: pelanggan transfer uang dulu, baru barang dibelikan dan dikirim. Saat bisnis jastipnya mulai mapan, Yisti Yisnika menolak terlena. Perlahan, ia mengumpulkan modal untuk melahirkan lini busana sendiri.
Keberanian Yisti Yisnika mengalokasikan dana awal pada pemasaran alih-alih stok produk membuktikan insting bisnisnya tajam. Dengan strategi hashtag dan menggandeng influencer, Yisti Yisnika perlahan mewarnai industri fashion Indonesia.
Veronique Nichanian meluncurkan koleksi busana pria Hermes Fall/Winter 2021/2022 di Paris Men's Fashion Week, Sabtu, 23 Januari 2021. Para model berjalan dengan parka berkerah tinggi, jaket dengan setelan oversize dan rompi sweter.
Memberi Ruang Interaksi Baru
Lewat wawancara tertulis dengan Showbiz Liputan6.com, Minggu (24/8/2025), Yisti Yisnika membidik segmentasi pasar yang jelas, perempuan berusia 16 hingga 40 tahun yang ingin tampil up-to-date. Dari sana, ia mengembangkan koleksi busana.
“Seiring berkembangnya digitalisasi, saya masuk ke lokapasar. Kanal ini bukan hanya untuk membantu efisiensi order, tapi memberi ruang interaksi baru,” kata Yisti Yisnika. Hasil tak mengkhianati usaha. Pertengahan 2025, titik terang tampak makin nyata.
Interaksi Lebih Nyata
Lini busana yang dibangun Yisti Yisnika, Oclo, berhasil menjangkau ratusan ribu konsumen aktif dengan komunitas digital yang terus berkembang di berbagai platform medsos. Bahkan, Yisti Yisnika punya tiga rumah produksi yang mendukung sistem distribusi.
Strategi adalah kunci. “Live streaming membuat interaksi lebih nyata. Konsumen bisa langsung melihat detail koleksi busana saya dan bertanya, sehingga mereka lebih yakin saat membuat keputusan,” Yisti Yisnika menyambung.
10 Sampai 25 Koleksi Busana
Yisti Yisnika menyadari dunia seni punya banyak cabang. Fashion salah satu di antaranya. Ia bersyukur punya kontribusi positif pada dunia mode sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif. Di tengah industri yang bergerak cepat, Yisti Yisnika terus berupaya menjaga relevansi.
“Salah satunya dengan konsisten merilis 10 hingga 25 model baru setiap minggu. Koleksi ini mencakup blouse, sweater, outer, hingga skirt,” pungkasnya seraya tak henti mengucap syukur, lini busana Oclo disambut hangat masyarakat Tanah Air.