
KONTRIBUSI generasi muda dalam tim think tank Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dinilai sangat penting. Mereka diyakini dapat memberikan pandangan yang segar dan ide-ide inovatif.
"Serta bisa menjadi kunci dalam merumuskan strategi jangka panjang yang adaptif dan sesuai dengan dinamika global yang terus berubah," ujar Bendahara Umum Bakornas Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Denny Arlando, Kamis (24/7).
Oleh karena itu, dia mendorong agar Danantara selaku lembaga pengelola kekayaan negara segera menyusun dan menerbitkan laporan keuangan secara berkala sebagai bentuk komitmen terhadap transparansi, profesionalisme, dan tata kelola yang baik (good governance).
Menurut dia, penerbitan laporan keuangan baik interim maupun tahunan adalah kebutuhan mendesak seiring dengan misi utama Danantara untuk mengelola kekayaan negara secara profesional, transparan, dan berkelanjutan, sekaligus mendorong kesejahteraan rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945.
Denny menyampaikan bahwa ambisi Presiden Prabowo Subianto untuk membawa Danantara menjadi salah satu sovereign wealth fund terbesar di dunia perlu ditopang oleh struktur pengelolaan yang kuat dan kredibel.
“Jika ingin bersaing dengan sovereign wealth fund global, maka fondasi keuangan Danantara harus kokoh. Salah satunya dengan pelaporan keuangan yang transparan, akuntabel, dan dapat dipertanggungjawabkan, bahkan oleh pasar internasional,” ujarnya.
Ia menambahkan, laporan keuangan tidak hanya berfungsi sebagai dokumen formal, tetapi juga sebagai alat komunikasi strategis kepada masyarakat dan calon investor. Di dalamnya tercantum gambaran menyeluruh mengenai kondisi neraca, arus kas, serta keberlanjutan operasional.
“Danantara perlu menyusun dan menerbitkan laporan keuangan baik laporan keuangan interim dan tahunan juga dalam mendorong aspek akuntabilitas perlu adanya laporan keuangan independen yang di audit," tandasnya. (P-2)