Kontroversi! BBC Tolak Penayangan Film Gaza: Doctors Under Attack

1 month ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Doctors Under Attack Ilustrasi Film Gaza: Doctors Under Attack(Channel 4)

SEBUAH film dokumenter kontroversial berjudul Gaza: Doctors Under Attack menuai sorotan tajam setelah BBC memutuskan untuk membatalkan penayangannya. 

Film yang diproduksi oleh Basement Films ini seharusnya disiarkan oleh penyiar publik Inggris tersebut, namun keputusan mendadak pada 20 Juni 2025 membatalkan seluruh rencana siaran dengan alasan kekhawatiran akan persepsi keberpihakan. 

BBC menyatakan bahwa konten film dianggap tidak memenuhi standar netralitas editorial yang diharapkan publik.

Meskipun begitu, pihak BBC tidak memberikan penjelasan rinci mengenai bagian mana dari film tersebut yang dinilai bermasalah. 

Beberapa hari setelah pembatalan itu, Channel 4 Inggris mengumumkan bahwa mereka akan menayangkan film tersebut, sementara Zeteo — platform internasional yang didirikan jurnalis Mehdi Hasan — juga mengambil alih distribusi global dokumenter ini.

Film ini disusun oleh pembuat dokumenter ternama seperti Ben de Pear, Karim Shah dan Ramita Navai, mereka para kreator yang pernah dinominasikan di ajang Oscar, Emmy, dan Peabody. 

Dokumenter ini menggambarkan kisah para tenaga medis Palestina yang bekerja di Gaza di tengah pemboman Israel. Dalam adegan pembuka, ditampilkan rekaman dari telepon milik petugas medis Palestina yang tewas dalam serangan.

"Israel telah membunuh orang-orang yang berusaha menjaga sistem perawatan kesehatan tetap hidup," kata presenter Ramita Navai seperti dikutip Middle East Eye, Kamis (3/7).

Dia juga menyampaikan bahwa Israel berulang kali menuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai bagian dari strategi militer, meskipun dokumenter ini menunjukkan bahwa klaim tersebut sering kali tidak disertai bukti yang konkret.

Film ini menunjukkan bagaimana para dokter Palestina menjadi korban langsung, tidak hanya karena gempuran udara, tetapi juga dalam bentuk penyiksaan ketika ditahan. 

Salah satunya adalah Dr. Khaled Hamouda dari RS Indonesia di Gaza. 

Dia kehilangan istri dan anak perempuannya akibat serangan Israel, dan kemudian ditahan serta mengalami penyiksaan berat. 

“Saya tidak tahu di mana mereka dikuburkan. Saya tidak pernah melihat mereka lagi,” katanya sambil menahan tangis.

Film ini mencatat bahwa sebagian dari para tenaga medis yang diwawancarai pernah menyatakan dukungan terhadap Hamas atau memiliki kerabat yang terafiliasi. 

Penyebutan ini, meskipun dilakukan secara terbuka, terasa mengganggu ketika disandingkan dengan kesaksian tragis para korban, seolah memberikan jarak emosional terhadap penderitaan mereka.

Dokumenter ini juga menampilkan kesaksian seorang tentara Israel anonim yang mengaku menyaksikan tindakan penyiksaan terhadap tahanan Palestina oleh rekan-rekannya. 

Dia menyebut bahwa praktik semacam itu didukung dan bahkan didorong oleh atasan mereka.

Kekejaman lain yang diangkat termasuk keterlibatan tenaga medis Israel dalam penyiksaan terhadap tahanan Palestina. Seorang dokter anonim mengungkap bahwa ia melihat operasi dilakukan tanpa anestesi sebagai bentuk penyiksaan. 

"Saya adalah kaki tangan, sekaligus dokter Israel, dalam cara kami memperlakukan warga Gaza," katanya.

Salah satu kisah paling menyayat adalah tentang Dr. Adnan al-Bursh, kepala ortopedi RS al-Shifa, yang ditangkap dan diduga disiksa hingga tewas dalam tahanan Israel. Jenazahnya belum dikembalikan hingga kini.

Meski film ini tak luput dari upaya menjelaskan latar belakang politik sebagian narasumber, inti dokumenter tetap fokus pada keberanian dan pengorbanan luar biasa para tenaga medis Gaza yang tetap bertugas di tengah kehancuran. 

Mereka bekerja dengan alat minim, listrik terbatas, bahkan ventilasi manual, demi menyelamatkan nyawa di zona perang yang paling mematikan.

Hingga kini, lebih dari 1.500 tenaga kesehatan dilaporkan tewas sejak konflik dimulai pada Oktober 2023.

Setelah BBC membatalkan penayangan, Basement Films menyatakan rasa terima kasih kepada seluruh kontributor film dan meminta maaf karena tidak percaya ketika mereka mengatakan bahwa BBC mungkin tidak akan pernah menayangkan film seperti ini.

"Ternyata mereka benar," tulis pihak Basement Films dalam pernyataan penutupnya. (Fer/I-1)

Read Entire Article