KPK Sebut Kasus Koltim Bukan Sekadar OTT: Perbaiki Pengadaan Senilai Rp 5,4 T

6 days ago 8
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi KPK. Foto: Shutterstock

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menyebut bahwa kasus dugaan korupsi proyek peningkatan fasilitas RSUD di Kolaka Timur (Koltim) tak hanya sekadar terkait peristiwa operasi tangkap tangan (OTT).

Kasus itu memang terungkap lewat OTT KPK pada Kamis (7/8) lalu. Dalam OTT itu, salah satu pihak yang ikut diamankan adalah Bupati Koltim, Abdul Azis. Ia kemudian dijerat sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Setyo menyebut, penindakan oleh lembaga antirasuah lewat OTT tersebut juga untuk memperbaiki sektor pengadaan barang dan jasa (PBJ) di 12 kabupaten lainnya, dengan nilai mencapai Rp 5,4 triliun.

"Kemudian, berhubungan juga masalah penyelematan kerugian keuangan negara. Jadi, dari perkara yang Koltim saja, ini sebenarnya kami bisa memperbaiki proses pengadaan barang dan jasa terhadap 12 kabupaten, ada lebih kurang nilainya Rp 5,4 triliun," ujar Setyo dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/8).

Ia menekankan, bahwa lewat penindakan tersebut, KPK tak hanya menyasar Kabupaten Koltim.

"Jadi kegiatan bukan hanya di Koltim saja, ada kabupaten-kabupaten lain. Makanya ini ada keterkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Kemenkes," ucap dia.

"Makanya dalam proses tersebut, ada satu tersangka yang merupakan PNS di Kemenkes," imbuhnya.

Lebih lanjut, Setyo pun menekankan bahwa langkah tersebut merupakan hal penting yang dilakukan lembaga antirasuah dalam aspek pencegahan hingga penyelamatan kerugian keuangan negara.

"Jadi beberapa hal memang kami menganggap ini adalah merupakan hal yang penting. Bukan hanya dari sisi penegakan hukum, tetapi juga sektor pencegahan, kemudian upaya terhadap penyelamatan kerugian keuangan negara," ungkap dia.

Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu bersama Juru Bicara KPK Budi Prasetyo memberikan keterangan terkait penahanan tersangka Bupati Kolaka Timur Abdul Azis di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Sabtu (9/8/2025) dini hari. Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

Kasus ini terungkap lewat operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar KPK. Dalam operasi senyap itu, diamankan total 12 orang.

Setelah dilakukan pemeriksaan, KPK menetapkan 5 orang sebagai tersangka. Kelima tersangka itu, yakni:

Para tersangka diduga berkongkalikong untuk menunjuk PT PCP dalam menjalankan proyek pembangunan peningkatan fasilitas RSUD di Kolaka Timur. Diduga ada pemberian suap di baliknya.

Atas perbuatannya, Azis, Ageng, dan Andi, dijerat sebagai tersangka penerima suap. Mereka diduga melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sementara, Deddy dan Arif ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap. Mereka dijerat Pasal 5 ayat (1) huruf a atau b atau Pasal 13 UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Read Entire Article