Lonjakan Pendaftar dan Kerancuan Dokumen, Ombudsman Kepri Soroti SPMB 2025

1 month ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Lonjakan Pendaftar dan Kerancuan Dokumen, Ombudsman Kepri Soroti SPMB 2025 Kadisdik Batam Tri Wahyu Rubianto(MI/Hendri Kremer)

OMBUDSMAN RI Perwakilan Kepulauan Riau menyoroti sejumlah catatan penting dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025, terutama terkait lonjakan jumlah pendaftar dan kerancuan dalam verifikasi dokumen di lapangan.

Temuan ini diperoleh melalui pengawasan langsung oleh Keasistenan Pencegahan Maladministrasi Ombudsman Kepri di beberapa posko verifikasi bersama yang ditetapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Kepri di Kota Batam. Posko yang dipantau meliputi SMAN 3 Batam, SMKN 7 Batam, SMAN 5 Batam, dan SMKN 1 Batam. Pengawasan juga dilakukan di tingkat SD dan SMP.

Kepala Ombudsman Kepri, Lagat Parroha Patar Siadari, mengatakan bahwa secara umum pelaksanaan SPMB berjalan lancar. 

“Hasil pantauan kami menunjukkan bahwa pelaksanaan SPMB masih berjalan baik dan lancar,” katanya kepada Media Indonesia, Minggu (29/6).

Meski demikian, Ombudsman mencatat adanya potensi maladministrasi akibat perbedaan pemahaman petugas verifikator dalam menilai dokumen pendaftaran, yang bisa memicu ketidaksesuaian prosedur hingga menghilangkan kesempatan calon murid untuk diverifikasi.

“Perbedaan penafsiran ini dapat menimbulkan kelalaian, sehingga calon murid kehilangan kesempatan untuk diverifikasi,” ujarnya.

Ombudsman meminta agar petugas verifikator selalu mengacu pada 'petunjuk teknis (juknis) resmi' dan segera berkonsultasi dengan panitia atau Dinas Pendidikan jika mengalami keraguan dalam memvalidasi dokumen.

Selain itu, terdapat catatan bahwa juknis belum sepenuhnya selaras dengan ketentuan dalam Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025, khususnya terkait penggunaan Kartu Keluarga (KK).

“Menetapkan KK berusia di bawah satu tahun sebagai syarat utama tanpa mempertimbangkan Pasal 18 Permendikdasmen, yang mengatur pengecualian untuk kondisi tertentu, jelas tidak sesuai,” tambahnya.

Sementara itu, pengumuman hasil seleksi SPMB yang dirilis Sabtu (28/6) disambut dengan perasaan campur aduk oleh orangtua. Banyak yang bersyukur anaknya diterima, namun tidak sedikit yang kecewa karena nama anak mereka tidak muncul di daftar kelulusan.

“Saya sudah cek, nama anak saya tidak muncul di SMAN 5. Rasanya sedih sekali, padahal lokasinya dekat dari rumah,” ujar Anis, warga Batu Aji, yang masih berupaya mendatangi sekolah agar anaknya tetap bisa diterima.

Marni, warga Sagulung, juga mengeluhkan ketatnya seleksi dan membludaknya jumlah pendaftar. “Kalau bisa pemerintah beri kebijakan tambahan kuota. Kasihan anak-anak yang semangat sekolah tapi terhambat sistem,” katanya.

Banyak orangtua, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah, masih berharap anak mereka bisa diterima di sekolah negeri karena pertimbangan biaya. Namun dengan kuota yang terbatas, banyak yang harus gigit jari meski sudah memenuhi syarat nilai dan jarak rumah.

Kepala Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Kepri Cabang Batam, Kasdianto, membenarkan bahwa masih banyak siswa yang tidak terakomodir dalam pengumuman SPMB.

“Kuota tetap mengacu pada petunjuk teknis. Kami paham keresahan masyarakat, namun keputusan penambahan kuota ada di tangan pimpinan provinsi,” ujarnya.

Beberapa sekolah favorit seperti SMAN 1, 3, 5, 8, dan SMKN 1 serta 5 mencatat pendaftar lebih dari dua kali lipat kuota, sehingga banyak siswa dengan nilai dan jarak rumah yang memenuhi syarat tetap tidak lolos.

Orangtua kini berharap ada kebijakan susulan, baik melalui penambahan kuota atau tahap penerimaan tambahan, agar anak mereka tidak kehilangan semangat belajar hanya karena terkendala sistem seleksi. (HK/E-4)

Read Entire Article