
TEKNOLOGI robotik mulai dimanfaatkan dalam operasi kanker payudara di Indonesia. Inovasi ini memungkinkan pengangkatan jaringan kanker dilakukan dengan sayatan minimal, presisi tinggi, serta memberikan hasil rekonstruksi payudara yang lebih alami dan estetis, sekaligus mempercepat proses pemulihan pasien.
Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Jakarta memperkenalkan teknologi bedah oleh robot, yaitu Robotic Skin Sparing Mastectomy (RSSM). Teknologi ini memungkinkan operasi pengangkatan jaringan kanker dilakukan dengan presisi tinggi, luka minimal, dan waktu pemulihan lebih cepat, sekaligus memberi hasil rekonstruksi payudara yang lebih alami.
Dokter spesialis bedah onkologi, Reza Musmarliansyah menyebut jika operasi yang dilakukan oleh robot ini sangat berbeda dengan tindakan operasi konvensional. Operasi ini tidak 100% dilakukan oleh robot, melainkan ada dokter sebagai operator.
“Kalau teknik konvensional sayatannya besar, perawatan lama, dan risiko komplikasi lebih tinggi. Dengan teknik robotik, sayatan lebih kecil, presisi tinggi, dan pasien bisa pulang hanya dalam tiga sampai empat hari,” ujarnya kepada awak media, di Jakarta, Jumat (10/10).
Ia menambahkan, sistem ini membuat dokter dapat bekerja lebih akurat karena bantuan visual tiga dimensi dan lengan robot yang fleksibel.
“Saya mengendalikan robot dari konsol seperti bermain game, tapi dengan teknologi tinggi yang mampu menerjemahkan setiap gerakan tangan saya ke dalam gerakan robot dengan sangat presisi,” lanjutnya.
Tak hanya itu, operasi menggunakan robot ini juga diklaim dapat mengembalikan bentuk payudara seperti alami pascaoperasi. Hal tersebut disampaikan langsung oleh dokter bedah plastik rekonstruksi, Afriyanti Sandhi. Dirinya menyebut jika hal ini amat penting, karena beberapa pasien takut dan cenderung tidak mau melakukan operasi karena akan ada perubahan dalam bentuk payudaranya.
“Kami dari tim bedah plastik bertugas mengembalikan bentuk payudara se-estetik mungkin. Dengan teknik robotik ini, jaringan sehat yang ditinggalkan cukup banyak, jadi kami bisa membentuk payudara yang alami dan natural,” jelasnya dalam kesempatan yang sama. (P-4)