Pakar: Mobil Listrik Pakai Baterai Nikel Perlu Insentif Tambahan

1 month ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Mobil listrik Hyundai Kona Electric saat peresmian fasilitas pabrik sel baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI Greenpower Indonesia) di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Foto: Sena Pratama/kumparanMobil listrik Hyundai Kona Electric saat peresmian fasilitas pabrik sel baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI Greenpower Indonesia) di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Foto: Sena Pratama/kumparan

Hilirisasi ekosistem kendaraan listrik terkait pemanfaatan sumber daya nikel di Indonesia jadi salah satu fokus utama pemerintah saat ini. Namun nyatanya, perusahaan mobil listrik banyak yang mengemas baterai Lithium Iron Phosphate (LFP).

Fenomena tersebut tentu tidak sejalan dengan apa yang sedang diusahakan pemerintah. Peneliti sekaligus Founder National Battery Research Institute (NBRI) Prof. Dr. rer. nat. Evvy Kartini menyatakan bahwa pemerintah perlu mendukung industri nikel dengan memberikan insentif lebih bagi produk-produk yang dibekali baterai NCM (Nickel Cobalt Manganese).

“Iya, supaya nanti harganya bersaing ya ditambah insentif (untuk EV dengan baterai NCM), jadi ketika membuat insentif harus dilihat yang berbasis nikel,” ucapnya saat dijumpai di Jakarta Selatan, Selasa (1/7/2025).

Evvy meneruskan, Indonesia sebagai penghasil nikel terbesar di dunia tentu harus mendorong produksi baterai berbasis nikel. Selain itu, ia menganggap pemerintah perlu membatasi kendaraan listrik yang menggunakan baterai LFP.

Pekerja berjalan di dekat kontainer yang mengangkut sel baterai di pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power usai diresmikan di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS Pekerja berjalan di dekat kontainer yang mengangkut sel baterai di pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power usai diresmikan di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024). Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS

“Kenapa kita harus bikin nikel? Karena kita paling besar sebagai produsen nikel terbesar di dunia. Jadi, mau enggak mau itu yang harus dikasih insentif, dan dibatasi kendaraan yang berbasis LFP, itu saja,” imbuhnya.

Maraknya penggunaan baterai LFP karena dinilai mampu menawarkan harga lebih terjangkau, sehingga produsen mobil bisa menarik konsumen lebih banyak.

“Masyarakat perlu diedukasi, mereka enggak pernah tanya baterai mobil ini NCM atau LFP? Tidak pernah. Paling banyak menanyakan harga. (Misal) Hyundai IONIQ (baterai NCM) 800 juta, BYD (baterai LFP) 600 juta. Pasti beli BYD,” ungkap dia.

“Jadi, ketika mereka (baterai LFP) booming, tentu kita tidak mendukung pemerintah. Artinya, perlu ada regulasi yang mewajibkan pabrikan memakai nikel,” tegas Prof. Evvy.

Groundbreaking proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Antam-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) Karawang, Minggu (29/6/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparanGroundbreaking proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Antam-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) Karawang, Minggu (29/6/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan

Lebih lanjut, Prof. Evvy menjelaskan baterai LFP tidak relevan untuk didaur ulang. Sebab, ia berbasis besi yang tidak bernilai ketika dalam kondisi bekas pakai. Berbeda dengan baterai NCM yang seluruh materialnya bisa dikeruk kembali dan dijadikan baterai baru.

“Baterai NMC yang terdiri dari nikel, mangan, dan cobalt itu bisa dipakai kembali semuanya. Ketika nikel habis, maka kita bisa pakai nikel-nikel dari baterai lama yang sudah tidak terpakai,” ujar dia.

Adapun keunggulan baterai NCM atau disebut juga Lithium-ion, yakni dalam hal kepadatan energi, tenaga lebih kuat, dan relevan untuk didaur ulang. Sementara, baterai LFP dinilai lebih aman, harga terjangkau, serta usia pakai lebih panjang.

Saat ini, kebanyakan mobil listrik asal China menggunakan baterai LFP, sehingga memiliki harga lebih terjangkau. Berbeda dengan produsen Jepang seperti Toyota dan Honda yang menyematkan baterai NCM di sejumlah produk hibrida, termasuk Hyundai di beberapa produk elektrifikasinya. Begitu pula EV milik jenama Eropa seperti BMW dan Mercedes-Benz yang tetap mengandalkan baterai NCM.

Read Entire Article