Persekusi di Sukabumi, Negara Disebut Gagal Beri Perlindungan Kebebasan Beragama

1 month ago 12
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Persekusi di Sukabumi, Negara Disebut Gagal Beri Perlindungan Kebebasan Beragama Pengrusakan dan persekusi rumah di Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat(Sosial media X)

JISRA Indonesia atau Joint Initiative for Strategic Religious Action menilai negara gagal memberikan perlindungan terhadap kebebasan beragama menyusul adanya peristiwa persekusi dan intoleransi Kampung Tangkil, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat pada 27 Juni 2025.

Focal Point JISRA Indonesia Junaidi Simun menjelaskan warga melakukan aksi demonstrasi di rumah singgah yang diduga dijadikan rumah ibadah umat Kristiani dan tempat retreat pelajar Kristen di Sukabumi. Dalam tradisi Kristiani, khususnya dalam kegiatan pelajar Kristen ini, retreat adalah bagian dari rangkaian ibadah yang di dalamnya terdapat puji-pujian yang dinyanyikan bersama. 

Ia menyayangkan masih ada warga yang merasa terganggu dengan kegiatan seperti itu, hanya karena perbedaan agama. Dalam aksi tersebut, warga melakukan perusakan fasilitas di dalam rumah singgah, seperti memecahkan kaca, menghancurkan meja dan kursi di halaman rumah tersebut, hingga menurunkan kayu salib sebagai simbol keagamaan umat Kristiani.  

"Kami memandang peristiwa intoleransi telah mencederai semangat Pancasila, dan merusak makna hidup dan kehidupan bersama kita, hingga merusak makna kebhinekaan sebagai pemersatu bangsa Indonesia," kata Junaidi melalui keterangannya, Sabtu (5/7).

Junaidi mengatakan pada dasarnya, kebebasan beragama dan berkeyakinan merupakan bagian dari hak asasi manusia, dan dijamin keberadaannya melalui Undang-Undang Dasar 1945. Hak kebebasan beragama dan berkeyakinan termaktub dalam pasal 28E ayat (1) dan (2) UUD 1945, yang menyatakan bahwa Negara memberi jaminan kepada seseorang untuk bebas memeluk agama dan melakukan aktivitas peribadatan menurut agama dan keyakinannya, serta menjamin kebebasan dalam meyakini suatu kepercayaan berdasarkan hati nurani.  

Ia mengatakan peristiwa intoleransi di Cidahu memperlihatkan sebagian masyarakat masih memiliki sikap yang intoleran terhadap perbedaan agama atau kepercayaan. Ia juga menilai tindakan intimidasi dan persekusi yang dilakukan oleh warga di Cidahu memperpanjang catatan kelam praktik kebebasan beragama atau berkeyakinan di Indonesia. 

Peristiwa intoleransi yang terus menerus terjadi dan dibiarkan akan semakin memperdalam ketakutan masyarakat dan mempersempit ruang-ruang penghormatan, saling menghargai terhadap perbedaan dalam ragam agama, kepercayaan dan keyakinan di Indonesia. 

Di sisi lain, kata Junaidi, pemerintah dan aparat penegak hukum juga melakukan pembiaran karena tidak berdaya dan tunduk kepada kelompok-kelompok intoleran. 

"Kami menilai, aparat keamanan, terutama kepolisian, telah gagal mencegah terjadinya aksi vandalisme dan intoleransi atas nama agama tersebut. Kepolisian seharusnya dapat mencegah terjadinya aksi perusakan, karena berdasarkan informasi yang kami terima, kepolisian setempat sebelumnya sempat meminta klarifikasi kepada pengelola rumah singgah (villa) tentang kegiatan yang dilaksanakan di sana," katanya.

Lebih lanjut, Junaidi mengatakan pihaknya meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat hadir memberi perlindungan bagi setiap warga secara sama dan setara dalam setiap aktivitas peribadatan sesuai dengan agama atau kepercayaan yang diyakini setiap warga negara. Junaidi juga meminta kepada Polda Jawa Barat melakukan investigasi dan menindak tegas pelaku yang melakukan pelanggaran hukum dan tindakan persekusi terhadap umat Kristiani di Cidahu, Jawa Barat. 

"Lebih jauh, negara perlu terlibat aktif dalam promosi toleransi, mengadakan pendidikan untuk mengelola dan memaknai perbedaan di kalangan pemuka agama, tokoh masyarakat, guru dan akademisi, dan orang muda, terutama di tingkat akar rumput," katanya. (H-4)

Read Entire Article