
Kepolisian memastikan situasi di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, usai bentrokan dalam acara pengajian Rizieq Syihab sudah kondusif. Meski begitu, sejumlah aparat masih ditugaskan berjaga di sekitar lokasi.
Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo mengatakan penjagaan masih dilakukan untuk mengantisipasi potensi gangguan lanjutan. Selain itu, untuk memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat.
"Situasi di Desa Pegundan kini telah berangsur normal dan terkendali," kata Eko dalam keterangannya, Kamis (24/7).
Eko juga mengimbau kepada pimpinan kelompok yang bentrok, PWI LS dan FPI, untuk mengimbau anggotanya agar menjaga kondusivitas.
"Kami minta agar para pimpinan kelompok, PWI LS serta FPI, memberikan instruksi yang menenangkan kepada anggotanya. Jangan ada lagi bentrokan, jangan sampai ada korban susulan. Mari bersama-sama jaga keamanan wilayah," ucapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran penting untuk memperkuat persatuan dan menghindari kekerasan dalam bentuk apa pun.
“Kami mengajak seluruh masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Pemalang, untuk menjaga kedamaian, menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi. Polri hadir untuk menjaga ketertiban, tetapi kedamaian sejati hanya bisa tercapai jika masyarakat ikut berperan aktif,” ujar Artanto.

Bentrokan ini terjadi antara dua ormas Islam, yakni ormas Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI-LS) dan Front Persatuan Islam (FPI) pada Rabu (23/7) pukul 23.00 WIB saat pengajian Rizieq berlangsung.
Setidaknya ada 15 orang yang terluka dalam bentrokan tersebut. Yakni 4 anggota polisi, 9 anggota PWI-LS, dan 2 orang dari ormas Front Persatuan Islam (FPI).
Dalam acara itu tim gabungan TNI, Polri dan unsur terkait sudah menerjunkan 675 personel gabungan.
Bahkan, pada (16/7) diadakan rapat Koordinasi Cipta Kondisi di Kantor Kesbangpolinmas Kabupaten Pemalang yang dihadiri perwakilan Pemda, Kodim 0711, Polres Pemalang, serta unsur Ormas FPI dan PWI LS.
Dalam rapat itu disepakati surat pernyataan bersama agar pengajian itu akan digelar dengan aman. Selain itu tidak melanggar ketertiban umum maupun peraturan Perundang-undangan.
Meski begitu, bentrokan tetap terjadi hingga akhirnya berhasil diamankan. Pengajian tetap berjalan dan selesai pukul 01.00 WIB.
Kepolisian saat ini sudah melakukan penyelidikan dan mencari provokator bentrokan tersebut.