
Kematian Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat muda Kemlu di kamar kosnya, Jalan Gondangdia Kecil, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7) lalu, masih menuai tanda tanya.
Polisi masih melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan di laboratorium forensik, untuk memastikan penyebab kematian pria asal Bantul, Yogyakarta tersebut.
kumparan menerima rekaman CCTV saat jasad Arya pertama kali ditemukan oleh penjaga kos. Video CCTV itu berdurasi 4 menit.
CCTV tersebut tertanggal 8 Juli 2025, pukul 07.37 WIB. Tampak dalam video tersebut dua orang pria. Satu berkacamata, mengenakan kemeja dan celana pendek berwarna terang, merupakan penjaga kos. Sementara satu pria lainnya mengenakan jaket berwarna gelap. Belum diketahui identitas pria kedua ini.
Tampak penjaga kos berusaha mencongkel jendela kamar indekos Arya Daru menggunakan obeng. Setelah terbuka, dari jendela kamar, ia berusaha membuka kunci kamar dari dalam, karena kamar tersebut hanya memiliki satu kartu akses.
Sementara pria kedua tampak memegangi jendela, sambil merekam dengan ponselnya.
Setelah pintu terbuka, penjaga kos lalu masuk ke dalam dan menyalakan lampu. Sementara pria berjaket terus merekam dengan ponselnya.
Penjaga kos masih berusaha menghubungi seseorang dari ponselnya, diduga menghubungi pihak keluarga dan kepolisian. Setelah itu rekaman video terhenti.
Berawal dari Kecurigaan Istri

Jasad Arya ditemukan oleh penjaga kos, usai istrinya tak bisa menghubungi sang suami sejak pagi. Istri Arya lalu menghubungi penjaga kos meminta bantuan untuk memeriksa kamar indekos suaminya.
Namun Arya sudah ditemukan tewas dengan kondisi kepala terlilit lakban hitam, dan tubuh yang tertutupi selimut. Ia terbaring di tempat tidur.
Lakban itu rapat, nyaris tak ada celah terbuka dari lilitan lakban itu. Ketatnya lakban itu juga dapat dilihat dari lilitan yang membentuk kepala Arya.
Saat ditemukan, tangan kanan Arya berada di kasur. Sementara tangan lainnya terletak di perutnya. Ia terbaring mengenakan kaus biru tua dan celana hitam.
Jenazah Arya Daru telah dibawa dan dimakamkan di kampung halamannya di Bantul, Yogyakarta. Pihak keluarga menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Kami menyerahkan prosesnya kepada pihak yang berwajib," kata kakak ipar Arya Daru, Meta Bagus, Kamis (10/7).
Bagus mengatakan keluarga menghormati proses yang tengah berjalan di kepolisian.
"Kami mohon doa dan kiriman fatihah-nya kepada almarhum," katanya.