WAKIL Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Muhammad Yahya Zaini mengatakan prihatin terhadap adanya pejabat pemerintah yang terjerat kasus korupsi. Hal ini merespons tertangkapnya Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menurut dia, pejabat negara semestinya menegakkan citra yang bebas dari korupsi. Apalagi, kata dia, Immanuel Ebenezer atau Noel juga merangkap jabatan sebagai Komisaris di PT Pupuk Indonesia (Persero).
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dia menilai pejabat yang rangkap jabatan itu sudah memiliki pendapatan besar. "Seharusnya tidak perlu lagi mencari-cari keuntungan dari jabatan yang dipegangnya," kata Yahya pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Dia juga menyinggung soal komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan kasus korupsi. Yahya mengatakan tindakan Noel ini memprihatinkan karena menodai komitmen pemerintah.
"Sebagai pembantu presiden mustinya harus hati-hati dan lebih tegas komitmennya memberantas korupsi," ujar politikus Partai Golkar ini.
Dia mengatakan komisinya yang bermitra dengan Kementerian Ketenagakerjaan bakal menggelar rapat dalam waktu dekat. Namun, kata dia, rapat kerja itu spesifik membahas soal anggaran Kementerian Ketenagakerjaan untuk 2026.
"Tapi biasanya pasti ada anggota yang menanyakan soal kasus tersebut di rapat nanti," ucapnya.
KPK membawa Immanuel Ebenezer ke Gedung Merah Putih usai operasi tangkap tangan di Kementerian Ketenagakerjaan pada hari ini. Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto mengatakan Noel sudah tiba di gedung KPK. "Sudah," kata dia saat dikonfirmasi oleh wartawan pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Lembaga antirasuah tersebut meringkus mantan relawan Joko Widodo itu dalam kasus pemerasan terhadap perusahaan yang sedang mengurus sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Fitroh mengatakan operasi tersebut, KPK menyita sejumlah uang, mobil dan sepeda motor. "Yang pasti ada uang, ada puluhan mobil dan ada motor Ducati," ujar dia.
M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan artikel ini