KETUA Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengatakan, target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen yang disampaikan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 masih realistis. Puan menyatakan ini seusai rapat paripurna beragendakan tanggapan pemerintah terhadap pandangan umum fraksi-fraksi atas Rancangan Undang-Undang tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya.
“Masih realistis, masih moderat. Namun tentu saja kami harus lihat dulu bagaimana program dan kebijakan-kebijakan pemerintah,” ucap Puan Maharani sesuai rapat paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 21 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dia mengatakan, pembahasan RAPBN 2026 masih akan berlangsung secara bertahap di seluruh komisi DPR RI sebagai bagian dari fungsi anggaran dan pengawasan terhadap kebijakan fiskal pemerintah. Menurut Puan, pembahasan mendalam di setiap komisi DPR akan menjadi penentu kelayakan dan arah kebijakan lebih lanjut. “Setelah dibahas di komisi-komisi, kami baru bisa melihat apakah dimungkinkan atau perlu diperbaiki,” tutur Puan.
Adapun rapat paripurna pada Kamis ini, 21 Agustus 2025 juga beragendakan pembicaraan tingkat II atau pengambilan keputusan terhadap RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2024. Puan menuturkan, seluruh catatan dari pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati maupun Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap pelaksanaan APBN sudah disampaikan dalam rapat. “Jadi tinggal ditindaklanjuti dan kemudian akan menjadi undang-undang," kata eks Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu.
“Kami akan membahas RAPBN tahun 2026 yang akan dimulai rapat kerjanya dan dibahas di semua komisi yang ada di DPR," ujar Puan menambahkan.
Adapun dalam asumsi dasar ekonomi makro 2025-2026, pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen. Presiden Prabowo Subianto dalam pidato RAPBN 2026 dan nota keuangan di sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Jumat, 15 Agustus 2025, menyampaikan target pertumbuhan ekonomi tahun depan mencapai 5,4 persen atau lebih.
Sementara itu, pemerintah juga menargetkan inflasi terkendali di level 2,5 persen, suku bunga surat berharga nasional atau SBN di kisaran 6,9 persen, nilai tukar berada di kisaran Rp 16.500 per dollar Amerika Serikat. Tingkat pengangguran terbuka 2026 ditargetkan terus turun ke tingkat 4,44 persen hingga 4,96 persen, angka kemiskinan turun ke 6,5 persen hingga 7,5 persen.
Pilihan Editor: