ALIANSI Rakyat Bone Bersatu menggelar aksi demonstrasi di Kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan, pada Selasa, 19 Agustus 2025. Aksi ini berakhir ricuh setelah terjadi bentrokan antara massa dengan aparat kepolisian.
Dalam unjuk rasa tersebut, demonstran merobohkan tiga pagar Kantor Bupati Bone Asman Sulaiman. Barikade kawat berduri yang dipasang tidak mampu menahan laju massa, sehingga mereka sempat masuk ke halaman kantor pemerintah sebelum akhirnya dipukul mundur polisi.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Pemicu demonstrasi ini adalah keputusan Bupati Bone menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 300 persen. Para pengunjuk rasa menuntut dialog langsung dengan Bupati Asman Sulaiman terkait kebijakan tersebut.
Menanggapi gejolak itu, Pemerintah Kabupaten Bone memutuskan menunda pemberlakuan kenaikan tarif PBB-P2. Penjabat Sekretaris Daerah Bone, Andi Saharuddin, menyampaikan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan arahan Bupati, rekomendasi Kementerian Dalam Negeri, serta desakan masyarakat.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Andi Saharuddin mengatakan, keputusan penundaan kenaikan tarif PBB-P2 diambil dengan pertimbangan arahan Bupati, Kementerian Dalam Negeri, dan desakan publik.
"Pimpinan menyampaikan kepada kami untuk menunda dan mengkaji ulang penyesuaian (PBB-P2) 65 persen ini," kata Andi kepada wartawan di kantor Bupati Bone, Selasa, 19 Agustus 2025 malam hari.
Sosok Bupati Bone Asman Sulaiman menjadi makin menarik karena ia adik Menteri Perranian Amran Sulaiman dan abang Gubernur Sulawesi Selatan Sudirman Sulaiman. Sepupunya merupakan pengusaha ternama Syamsuddin Arsyad atau lebih dikenal sebagai Haji Isam. Berikut profil pejabat kakak beradik ini.
Asman Sulaiman
Asman Sulaiman lahir di Bakunge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada 4 Juni 1978. Pria berusia 47 tahun ini merupakan adik dari Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.
Riwayat pendidikannya dimulai di SD Inpres 10/73 Mappesangka, lalu berlanjut ke SMP Negeri Ponre dan SMA Negeri 1 Lappariaja, tempat ia lulus pada 1997.
Setelah sempat bekerja sebagai tenaga harian lepas di berbagai perkebunan dan pabrik mulai dari tebu, gula, tapioka, hingga kelapa sawit, Asman menempuh studi S1 Administrasi Negara di STIA Prima Bone (2002–2006) dan melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Muslim Indonesia (2013–2015).
Kariernya di pemerintahan dimulai pada 2003 sebagai PNS di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, dengan penempatan di Kecamatan Ganra. Ia kemudian kembali ke Kabupaten Bone dan bertugas di Dinas Tata Ruang. Pada 2011, Asman dipercaya menjadi sekretaris lurah Lumajang, sebelum akhirnya menjabat lurah, serta sempat menduduki posisi kepala seksi di Dinas Pariwisata.
Amran Sulaiman
Dilansir dari Antara, Rabu, 20 Agustus, Amran Sulaiman adalah pengusaha sekaligus akademisi asal Bone, Sulawesi Selatan, yang dikenal sebagai pendiri Tiran Group dan menteri terkaya di kabinet. Lahir pada 27 April 1968, ia menempuh pendidikan sarjana hingga doktor di Universitas Hasanuddin dengan spesialisasi hama dan penyakit tanaman.
Karier bisnisnya dimulai lewat Tiran Group yang berkembang pesat di bidang agribisnis, pertambangan, dan perdagangan, serta berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Pada 2014, ia ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertanian dan berhasil mendorong surplus beras, efisiensi distribusi pupuk, serta pengawasan ketat terhadap mafia pangan.
Setelah sempat kembali fokus ke dunia usaha, Amran dipercaya lagi memimpin Kementerian Pertanian pada 25 Oktober 2023 menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersandung kasus korupsi.
Sudirman Sulaiman
Sudirman Sulaiman, lahir di Bone pada 25 September 1983. Ia adalah adik dari Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI periode 2014–2019. Lulusan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin ini sempat berkarier di berbagai perusahaan tambang asing di Indonesia sebelum terjun ke dunia pemerintahan di Sulawesi Selatan.
Menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan pada 2021–2023, Andi Sudirman dikenal sebagai salah satu kepala daerah termuda di tanah air. Putra seorang anggota TNI dan petani ini merupakan anak ke-11 dari 12 bersaudara.
Pendidikan dasarnya hingga SMA ia jalani di Bone, kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, Makassar.