Liputan6.com, Jakarta PSG menikmati musim lalu dengan kejayaan ganda. Mereka mempertahankan dominasi di Ligue 1 sekaligus meraih gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub.
Di balik kesuksesan itu, Vitinha tampil sebagai tokoh kunci. Gelandang asal Portugal berusia 25 tahun ini menjadi motor permainan Luis Enrique dan mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pemain terbaik dunia.
Penampilan impresif Vitinha rupanya tidak luput dari perhatian Real Madrid. Klub raksasa Spanyol itu menaruh minat serius untuk memboyong sang gelandang ke Santiago Bernabeu.
Vitinha, Pilar PSG dan Target Madrid
Sejak bergabung dengan PSG, Vitinha berkembang menjadi pengatur tempo utama di lini tengah. Perannya membuatnya tak tergantikan dalam skema Luis Enrique.
Kemampuannya mengontrol permainan, mengatur alur serangan, dan menjaga keseimbangan tim menjadikannya pemain kunci. Wajar bila kini ia dianggap sebagai salah satu maestro terbaik di posisinya.
Real Madrid pun melihat potensi Vitinha sebagai tambahan berharga. Gelandang ini bisa menjadi tulang punggung baru dalam proyek jangka panjang Los Blancos.
Klausul Rilis Jadi Pintu Masuk
Menurut laporan Marca, kontrak Vitinha mencakup klausul pelepasan yang menurun seiring waktu. Pada tahun 2026, nilainya akan berada di angka 90 juta euro.
Tanggal tersebut kini masuk dalam perencanaan Real Madrid. Klub ibu kota Spanyol diyakini akan menunggu momen tepat untuk melancarkan langkah.
Meski demikian, PSG dipastikan tidak ingin kehilangan salah satu bintangnya. Mereka akan berusaha mempertahankan Vitinha sebagai bagian inti proyek masa depan.
Strategi Florentino Perez
Presiden Real Madrid, Florentino Perez, dikenal piawai dalam mengeksekusi transfer besar. Kasus Vitinha dipandang sebagai kesempatan emas berikutnya.
Perez disebut sudah mulai menyiapkan strategi matang agar bisa merekrut sang gelandang pada saat klausul rilisnya lebih terjangkau.
Jika rencana ini terwujud, Real Madrid akan mendapatkan pemain yang tak hanya memperkuat lini tengah, tetapi juga menjadi simbol regenerasi setelah era gelandang veteran berakhir.