
Dalam filsafat ilmu, ada sejumlah teori yang dipelajari. Salah satunya adalah teori kebenaran yang menyatakan bahwa suatu kebenaran diakui jika sesuai dengan kenyataan.
Teori ini menjadi fondasi dari berbagai ilmu lainnya. Dengan demikian, ilmu-ilmu tersebut bisa diaplikasikan secara lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
Teori Kebenaran yang Menyatakan Bahwa Suatu Kebenaran Diakui Jika Sesuai dengan Kenyataan

Mengutip buku Filsafat Ilmu, Ishak Bagea, dkk (2024: 230), filsafat ilmu merupakan studi sistematis tentang pengetahuan manusia dan pembenaran atau argumentasi kebenarannya. Ilmu ini menjadi dasar untuk menggunakan ilmu-ilmu lainnya, baik sains atau humaniora.
Layaknya cabang ilmu pada umumnya, filsafat ilmu juga mempunyai beragam teori untuk dipahami orang-orang yang mempelajarinya. Misalnya adalah teori kebenaran yang menyatakan bahwa suatu kebenaran diakui jika sesuai dengan kenyataan.
Teori ini disebut korespondensi atau correspondence theory of truth. Teori korespondensi menitikberatkan pada hubungan antara fakta dengan pernyataan yang disebutkan. Jadi, pernyataan akan dianggap benar bila sesuai dengan fakta di dunia nyata.
Keberadaan teori ini membuat dunia ilmu pengetahuan harus sesuai dengan fakta, bukan hanya fiksi atau karangan saja. Bila perlu, sesuatu yang terjadi pada ilmu tersebut diuji hingga diketahui apakah sesuai dengan fakta atau tidak.
Contoh Teori Korespondensi pada Cabang Ilmu Lainnya

Ada beberapa penerapan contoh teori korespondensi pada cabang ilmu lainnya. Berikut di antaranya.
1. Eksperimen
Pada ilmu sains, beragam eksperimen sering dilakukan saat seorang akademisi menyatakan suatu pernyataan. Dengan eskperimen tersebut dapat diketahui bahwa pernyataan ini sesuai fakta atau tidak.
2. Pembuktian dalam Persidangan
Pembuktian dalam persidangan sering dibuktikan pada ilmu hukum. Sebagai contoh bila seorang saksi telah memberi keterangan, pernyataan dalam kesaksian tersebut akan dicocokkan dengan fakta-fakta lain di lapangan, seperti bukti fisik.
3. Diagnosa
Seorang dokter akan menghimpun gejala-gejala yang disampaikan oleh pasien. Lalu, gejala-gejala tersebut akan diuji melalui berbagai tes untuk menegakkan diagnosa penyakit.
Baca juga: Pengertian Ontologis dan Ruang Lingkupnya dalam Kajian Filsafat
Teori kebenaran yang menyatakan bahwa suatu kebenaran diakui jika sesuai dengan kenyataan disebut sebagai korespondensi. Teori dalam filsafat ilmu ini digunakan pada cabang-cabang ilmu lainnya. (LOV)