
Masih ingat dengan kapal kargo pengangkut 3.000 mobil baru yang terbakar di Samudra Pasifik pada awal Juni lalu? Setelah berbagai upaya penyelamatan, kapal tersebut kini harus tenggelam bersama dengan logistik yang dibawanya dari China.
Laporan The Economic Times, kapal bernama Morning Midas berbendera Liberia yang dikelola oleh perusahaan Zodiac Maritime berbasis di London, Inggris itu dikabarkan hendak menuju Meksiko. Pertama kali terbakar pada Selasa, 3 Juni dan karam awal pekan ini.
"Tidak ada polutan yang dapat terlihat. Saat ini kami juga sudah punya kapal di sekitar lokasi untuk bertindak terhadap segala polutan yang mungkin timbul," ujar juru bicara penjaga pantai Amerika Serikat berbasis di Alaska, Cameron Snell.
Kerusakan akibat kebakaran yang diperparah oleh cuaca buruk dan rembesan air menyebabkan kapal induk itu tenggelam di perairan sedalam sekitar 5.000 meter dan sekitar 770 kilometer dari daratan terdekat.

Petugas menyatakan belum ada laporan tentang pencemaran yang terlihat, tetapi mereka tetap memantau situasi. Dua kapal penyelamat juga masih berada di lokasi kejadian lengkap dengan peralatan tanggap pencemaran di dalamnya untuk keperluan tertentu.
Kebakaran terjadi saat kapal dalam perjalanan menuju Pelabuhan Lazaro Cardenas, Meksiko, dengan jadwal tiba pada 15 Juni. Setelah berlayar dari China pada akhir Mei dengan singgah di Yantai, Guangzhou, dan Shanghai.
Saat berada di selatan Pulau Adak, Alaska, pada 3 Juni, awak kapal mendeteksi asap muncul dari dek yang memuat kendaraan listrik. Sistem pemadam kebakaran berbasis CO₂ segera diaktifkan, namun api kembali menyala setelah sistem tersebut kehabisan suplai.
Imbasnya sistem pemadaman tidak mampu mengendalikan kobaran api, sehingga kru kapal mengirimkan sinyal darurat dan mengevakuasi diri menggunakan kapal penyelamat. Awak kapal berhasil diselamatkan oleh kapal Cosco Hellas yang saat itu tidak jauh dari lokasi.
Menurut Zodiac Maritime, Morning Midas membawa total 3.048 kendaraan, termasuk 70 mobil listrik murni (BEV) dan 681 model hibrida. Kapal ini juga mengangkut sekitar 350 ton metrik gas cair dan 1.530 ton bahan bakar Very Low Sulfur Fuel Oil (VLSFO).
Hingga kini belum jelas merek kendaraan apa saja yang menggunakan jasa kapal tersebut, hingga status semua unit bisa atau terlebih dahulu sudah diselamatkan dari Morning Midas sebelum akhirnya tenggelam di Samudera Pasifik.