
PERDANA Menteri sementara Thailand, Phumtham Wechayachai, menegaskan bahwa pertempuran antara Thailand dan Kamboja harus dihentikan terlebih dahulu sebelum negosiasi dapat dilakukan. Phumtham menambahkan bahwa sejauh ini belum ada deklarasi perang resmi dan konflik belum meluas ke provinsi lain.
Namun, pihak Kamboja membantah tuduhan bahwa mereka memulai serangan. Dalam pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja, mereka menyatakan bahwa justru militer Thailand yang meluncurkan serangan bersenjata terlebih dahulu.
“Pasukan Kamboja bertindak semata-mata dalam batas pertahanan diri, merespons pelanggaran tanpa provokasi oleh pasukan Thailand yang telah melanggar integritas wilayah kami,” demikian disampaikan dalam konferensi pers pada Kamis (24/7) dikutip dari The Guardian.
Sengketa Perbatasan yang Berlarut
Menurut laporan Associated Press (AP), perselisihan wilayah antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung lama, menimbulkan ketegangan secara periodik. Kedua negara ini berbagi perbatasan darat sepanjang lebih dari 800 kilometer.
Akar dari klaim yang saling bertentangan ini berasal dari peta tahun 1907 yang dibuat pada masa penjajahan Prancis untuk memisahkan wilayah Kamboja dari Thailand. Kamboja menggunakan peta tersebut sebagai acuan klaim teritorial, sementara Thailand menyatakan bahwa peta itu tidak akurat.
Konflik paling mencolok terjadi di sekitar kompleks Candi Preah Vihear yang berusia 1.000 tahun. Pada tahun 1962, Mahkamah Internasional (ICJ) memutuskan bahwa wilayah tersebut menjadi milik Kamboja. Putusan tersebut memicu ketegangan dalam hubungan bilateral.
Kamboja kembali membawa masalah ini ke ICJ pada 2011 setelah bentrokan bersenjata dengan pasukan Thailand menewaskan sekitar 20 orang dan memaksa ribuan lainnya mengungsi. Mahkamah kemudian menguatkan kembali putusan sebelumnya pada tahun 2013. Kamboja kini kembali mengajukan sengketa ke pengadilan internasional, namun Thailand menolak yurisdiksi lembaga tersebut.
Bentrokan Terbaru Dekat Candi Ta Muen Thom
Konflik terbaru pecah pada Kamis pagi di sekitar candi Hindu Khmer Ta Muen Thom, yang terletak di perbatasan antara Provinsi Surin, Thailand, dan Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja. Militer Thailand melaporkan bahwa pasukan Kamboja melepaskan tembakan di sekitar candi, menggunakan drone pengintai sebelum mengerahkan pasukan bersenjata berat, termasuk peluncur roket.
Thailand juga menuduh Kamboja menembakkan senjata berat secara acak ke wilayah Thailand, yang menyebabkan korban jiwa dari kalangan sipil.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda penurunan eskalasi, dan dunia internasional mulai memperhatikan dengan cemas perkembangan situasi yang berpotensi meluas ini. (Z-10)