
Satu bulan menuju gelaran, The Sounds Project resmi mengumumkan ratusan line-up utama yang akan memeriahkan festival ini selama tiga hari penuh di Ecovention & Ecopark Ancol pada 8, 9, dan 10 Agustus mendatang.
Lebih dari 110 nama musisi akan tampil di enam panggung utama: The Sounds Project Stage, Musicverse Stage, MG Stage, Garden Stage, TSP&Co Stage, dan Joged Stage.
Di tahun ini, The Sounds Project memang kembali hadir dengan gebrakan baru, yaitu menambah jumlah panggung menjadi enam panggung, dari sebelumnya lima.
Penambahan ini menjadi bukti nyata bagaimana festival ini terus berkembang dari tahun ke tahun, tak hanya dalam skala, tapi juga dalam komitmennya menghadirkan pengalaman musik yang semakin luas dan beragam.

Penambahan panggung di The Sounds Project tahun ini diselaraskan dengan jumlah penampil yang semakin banyak. Dengan slot yang lebih luas, TSP punya ruang untuk menghadirkan lebih banyak nama baru yang belum pernah tampil di edisi-edisi sebelumnya, seperti Enola, Drizzly, Eastcape Swellow, Milledenials, Skandal, Murphy Radio, dan lainnya.
"Memang sudah seharusnya sebuah festival kasih lebih banyak tempat buat band-band baru. Bahkan tahun ini, kami bikin program Soundroom yang mengkurasi hampir 4.000 musisi dari seluruh penjuru Indonesia," ungkap Gerhana Banyubiru, selaku Festival Director dalam keterangan resminya, Kamis (10/7).
"Dari situ, terpilih tiga nama yang akan tampil di festival: Inis, Mentari Novel, dan Prou," tambahnya.
Gerhana mengatakan banyaknya penampil yang tampil untuk pertama kali di The Sounds Project tahun ini bukan berarti TSP mengesampingkan nama-nama besar.

Deretan musisi papan atas seperti Tulus, Juicy Luicy, Kahitna, Maliq & D’Essentials, Tiara Andini, Lyodra, Hindia, dan .Feast tetap dihadirkan sebagai line-up utama yang selama ini setia menjadi headliner festival.
"Selain nama-nama langganan yang memang cocok untuk memenuhi panggung besar, tahun ini kita juga banyak menghadirkan band-band nostalgia. Ada Nidji, Kangen Band, D Bagindas, Ten2Five, Bondan & Fade2Black, dan lainnya. Biar bisa jadi ajang singalong juga untuk semua generasi," bebernya.
Variasi genre dan eksplorasi line-up di The Sounds Project tahun ini juga semakin menarik dan beragam. Dari ranah folk, ada nama-nama seperti Suara Kayu, Batas Senja, Banda Neira, hingga Parade Hujan yang siap menghadirkan nuansa syahdu.
Untuk penikmat reggae dan ska, hadir Souljah dan sang legenda reggae Indonesia, Tony Q Rastafara, yang turut meramaikan panggung. Sementara itu, warna pop punk juga tak kalah seru dengan kehadiran Pee Wee Gaskins, Summerlane, Stereowall, dan Remember of Today.

Energi punk yang memicu adrenalin di moshpit juga tak absen dari line-up tahun ini. Nama-nama seperti Gledeg, The Jeblogs, The Kick, The Panturas, The Jansen, dan lainnya siap membawa crowd ke level kegilaan yang lebih tinggi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, The Sounds Project 8 kembali menghadirkan tiga nama internasional yang melengkapi festival menjadi paket komplit. Selain itu, TSP juga menghadirkan FUR, band indie rock yang cukup familiar. Band ini akan comeback secara eksklusif di TSP setelah sebelumnya sempat vakum.
Hadir pula solois asal Kanada, Elijah Woods (CAN), serta band pop punk asal Amerika Serikat, Real Friends (USA).
“Kita tetap konsisten mengimpor artis internasional setiap tahun. Tapi tidak semuanya harus tampil di panggung utama. Tahun ini, kami tetap memberikan porsi lebih besar untuk musisi-musisi lokal. Karena dari awal, TSP memang dibangun utamanya untuk jadi rumah bagi musik Indonesia. porsi musisi lokal selalu lebih besar," ujar ujar Ghana, Festival Director dalam keterangan yang sama.
Dengan ratusan musisi lokal-internasional, enam panggung yang aktif selama tiga hari, dan pengalaman musik yang tak terbatas, serta track record konsistensinya, The Sounds Project 8 hadir sebagai salah satu festival paling komplit tahun ini.
Dari musisi baru yang segar, band-band nostalgia yang membangkitkan kenangan, hingga nama-nama internasional yang tampil eksklusif, semuanya diramu dalam satu perayaan besar.