Tom Lembong Ungkit Kebijakan Impor Gula Telah Disetujui Jokowi dan Lintas Kementerian

1 month ago 15
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Tom Lembong Ungkit Kebijakan Impor Gula Telah Disetujui Jokowi dan Lintas Kementerian Suasana sidang Tom Lembong(MI/Devi Harahap)

KETUA Tim Penasihat Hukum Tom Lembong, Ari Yusuf Amir dalam pembacaan nota pembelaan (pledoi) klien-nya mengatakan bahwa tuntutan tujuh tahun penjara yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada kliennya merupakan kriminalisasi terhadap kebijakan publik. 

Ari menegaskan bahwa proses hukum yang dijalankan Tom Lembong sejak awal mulai dari penyidikan hingga digelarnya persidangan dan tuntutan 7 tahun, penuh dengan rekayasa dan seperti dibuat-buat. 

“Perkara ini mulai dari penyidikan dan digelarnya persidangan senantiasa dalam irama yang sumbang dan syarat rekayasa ada kesan yang sangat kuat bahwa persidangan terhadap perkara ini sejak awal telah didesain, bukan untuk mencari kebenaran, tapi sekedar melegitimasi dakwaan jaksa demi satu tujuan yang telah ditentukan, yaitu menghukum terdakwa,” katanya dalam sidang pembacaan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu (9/7).

Persetujuan Presiden Joko Widodo

Ari juga sempat mengungkit bahwa aktivitas importasi gula yang dilakukan Tom Lembong semasa menjadi mendag, telah mendapat persetujuan dari Joko Widodo selaku presiden saat itu.

Ia pun menegaskan bahwa seluruh keputusan Tom Lembong saat menjabat Menteri Perdagangan dilakukan berdasarkan hukum, arahan presiden, serta koordinasi lintas kementerian.

“Tuntutan ini bukan hanya tak berdasar hukum, tapi juga mencederai prinsip keadilan dan akal sehat,” jelasnya.

Ari menyatakan bahwa Tom Lembong selama menjabat sebagai menteri perdagangan tidak pernah menerima keuntungan pribadi, tidak melakukan kolusi, dan tidak mengarahkan kebijakan untuk menguntungkan pihak tertentu.

“Klien kami tidak menerima sepeser pun. Tidak ada kolusi, tidak ada keuntungan pribadi. Bahkan, beberapa perusahaan justru mengalami kerugian dari kebijakan ini,” tukasnya. 

Kebutuhan Nasional

Selain itu, Ari menekankan kebijakan impor gula yang menjadi sorotan dalam perkara ini justru dilandasi oleh kebutuhan nasional untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga. 

Impor tersebut, lanjut Ari, dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dan disetujui Presiden Joko Widodo.

“Impor itu diputuskan dalam Rakortas, bukan semena-mena. Dasar hukumnya jelas. Jadi tidak bisa disebut sebagai penyalahgunaan wewenang,” jelas Ari.

Kuasa hukum juga mempertanyakan dasar tuntutan yang menggunakan audit BPKP tahun 2024. Padahal audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2018 secara tegas menyatakan tidak ada kerugian negara dalam impor gula 2015–2016.

“BPK sebagai lembaga audit resmi negara menyatakan tidak ada kerugian negara. Lalu tiba-tiba tujuh tahun kemudian muncul audit BPKP yang berseberangan? Ini tidak sah dan melanggar asas ne bis in idem,” kata Ari.

Ari menilai metode penghitungan kerugian dalam audit BPKP sangat lemah. Menurutnya, ada kekeliruan dalam asumsi dan penghitungan kurs.

“Ada pengabaian konteks kebijakan yang saat itu ditujukan untuk menekan lonjakan harga dan menjaga pasokan,” imbuhnya. 

Lebih jauh, Ari menjelaskan semua keterangan dari ahli BPKP tersebut tidak benar dan mengada-ada. Menurutnya, pernyataan yang diberikan BPKP semata-mata hanya untuk memenuhi permintaan dari pihak kejaksaan agar sesuai dengan target untuk menghukum Tom Lembong. 

“Ironinya, ini bertambah kehadiran puluhan saksi yang banyak diantaranya tidak relevan hanya memperpanjang proses tanpa menambah bobot pembuktian. Hal ini menunjukkan bahwa dakwaan dibangun secara serampangan menumpuk saksi tanpa seleksi agar tanpa seolah lengkap padahal substansinya rapuh,” tegasnya. (Dev/M-3)

Read Entire Article