Wall Street Bervariasi, Isu Perang Dagang Jadi Sentimen

1 month ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 ShutterstockIlustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock

Indeks utama saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa (22/7) waktu setempat. S&P 500 berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi, meski tekanan masih terasa akibat jatuhnya saham General Motors dan pelemahan sejumlah saham Big Tech.

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik tipis 0,06 persen dan menutup sesi di level 6.309,62. Sementara itu, Nasdaq terkoreksi 0,39 persen ke posisi 20.892,69, dan Dow Jones melonjak 0,40 persen menjadi 44.502,44 poin.

Saham General Motors (GM.N) anjlok tajam 8,1 persen setelah perusahaan membukukan kerugian sebesar USD 1 miliar akibat tarif impor yang berlaku. Ini mempertegas kekhawatiran investor terhadap arah kebijakan perdagangan global pemerintahan Presiden Donald Trump. Saham Ford juga ikut melemah sekitar 1 persen.

Sementara itu, saham Tesla (TSLA.O) menguat 1,1 persen menjelang rilis laporan keuangan kuartalan. Alphabet (GOOGL.O), induk Google, turut naik 0,65 persen karena akan melaporkan kinerjanya keesokan harinya.

Optimisme terhadap investasi besar-besaran di sektor kecerdasan buatan (AI) masih jadi bahan bakar reli di Wall Street. S&P 500 pun terus bertahan di dekat rekor tertingginya.

"Pasar sedang mengkonsolidasikan keuntungan baru-baru ini dan berada dalam pola bertahan dengan beberapa katalis besar selama satu atau dua minggu ke depan, termasuk batas waktu tarif 1 Agustus dan banyak pendapatan penting Magnificent Seven," kata Ross Mayfield, Analis Strategi Investasi di Baird.

Namun, saham Big Tech lainnya justru tertekan. Meta Platforms dan Microsoft, masing-masing turun sekitar 1 persen.

Saham RTX (RTX.N) juga terkoreksi 1,6 persen akibat kekhawatiran terhadap dampak perang dagang, walau permintaan untuk mesin dan layanan purnajualnya masih kuat.

Sementara Lockheed Martin (LMT.N) merosot hampir 11 persen setelah laporan kuartalannya menunjukkan laba turun hingga 80 persen.

Ketidakpastian soal kebijakan dagang AS masih membayangi pasar. Deadline 1 Agustus yang ditetapkan Trump semakin dekat, dan banyak negara belum mencapai kesepakatan dengan Gedung Putih.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut akan bertemu dengan mitranya dari China pekan depan, untuk membahas kemungkinan perpanjangan tenggat waktu tarif impor dari China yang jatuh pada 12 Agustus.

Namun, peluang tercapainya terobosan dagang lainnya terlihat menipis. Optimisme kesepakatan dengan India mulai meredup, sementara Uni Eropa mulai mempertimbangkan langkah balasan terhadap kebijakan AS.

Di tengah sentimen itu, sembilan dari 11 sektor dalam S&P 500 ditutup di zona hijau. Sektor kesehatan (.SPXHC) memimpin dengan kenaikan 1,9 persen, disusul sektor properti (.SPLRCR) yang naik 1,78 persen.

Volume perdagangan pun terbilang besar. Tercatat 18,8 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, melampaui rata-rata 17,7 miliar saham dalam 20 sesi sebelumnya.

Di sisi lain, saham Philip Morris (PM.N) terpuruk 8,43 persen usai pendapatan kuartal keduanya tak memenuhi ekspektasi pasar. Penjualan kantong nikotin ZYN jadi sorotan investor.

Secara keseluruhan, analis memperkirakan perusahaan dalam indeks S&P 500 akan membukukan pertumbuhan laba sebesar 7 persen pada kuartal kedua. Sebagian besar pertumbuhan ini ditopang oleh perusahaan teknologi papan atas, menurut data LSEG I/B/E/S.

Setelah data ekonomi AS yang campur aduk pekan lalu, pelaku pasar kini hampir menyingkirkan harapan akan pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada pertemuan mendatang. Namun, berdasarkan CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga pada September masih berada di kisaran 60 persen.

Jumlah saham yang menguat di indeks S&P 500 melampaui yang turun dengan rasio 4,3 banding 1. Tercatat, indeks ini membukukan 21 titik tertinggi baru dan hanya satu titik terendah. Sedangkan Nasdaq mencetak 73 titik tertinggi baru dan 41 titik terendah.

Read Entire Article