1 month ago
15
Pembawa acara membuka acara Republika Hijriah Food Festival 2025 di Masjid At-Thohir, Depok, Jawa Barat (27/6/2025). Republika bersama Kadin Indonesia Komite Tiongkok menggelar acara Hijriah Food Festival 2025 yang akan berlangsung pada 27-29 Juni 2025. Republika Hijriah Food Festival digelar dalam rangka memeriahkan tahun baru Islam 1447 Hijriah. Republika Hijriah Food Festival 2025 menghadirkan pameran makanan halal dari China atau Tiongkok, Timur Tengah dan Indonesia. Selain kuliner, Republika Hijriah Food Festival 2025 juga diramaikan acara seni dan budaya, tausiyah dari ustadz dan ustadzah ternama, serta aktivitas edukatif untuk anak-anak seperti mewarnai dan membuat kaligrafi
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Hijriah Food Festival 2025 yang digelar di Masjid At-Thohir pada 27-29 Juni 2025 memasuki hari terakhir. Warga sekitar dan para pengunjung turut meramaikan festival yang digelar untuk memeriahkan tahun baru Islam 1447 Hijriyah tersebut.
Arifin (40 tahun) warga Kelurahan Tapos sekitar Masjid At-Thohir mengapresiasi acara tersebut. Menurut dia, acara itu memiliki kegiatan yang positif untuk anak-anak, seperti lomba kaligrafi dan mewarnai.
"Kegiatan lomba ini sangat baik mendidik anak-anak, melatih mental anak-anak untuk tampil di muka publik," kata Arifin kepada Republika di acara Hijriah Food Festival 2025 yang berlangsung di area Masjid At Thohir, Depok, Ahad (29/6/2025)
Arifin menceritakan bahwa makanan di acara Hijriah Food Festival enak-enak dan harganya terjangkau. Ia berharap acara serupa bisa berlangsung rutin setiap tahun karena acaranya baik untuk anak-anak.
Ia manambahkan, acara Hijriah Food Festival juga bagus untuk memeriahkan tahun baru Islam. Masyarakat Muslim pun memiliki wadah untuk memeriahkan dan menyambut tahun baru Islam.
Irin seorang ibu dari Bintaro juga mengapresiasi acara Hijriah Food Festival. Anaknya senang menggambar sehingga sangat mendukung dengan adanya lomba kaligrafi dan mewarnai untuk anak di acara tersebut.
"Acara lomba ini bagus supaya anak-anak ada aktivitas yang positif dan terarah, dan ada nilai edukasinya, dari pada anak-anak hanya lari-lari ke sana kemari," ujar Irin.
Menurut dia, kalau anak-anak dapat hadiah dari lomba kaligrafi dan mewarnai tentu akan bangga. Bahkan, sekalipun tidak ada hadiahnya, anak-anak tetap bersenang-senang karena ada teman main yang sebaya.
