TIM Disaster Victim Identification (DVI) dari Kepolisian Daerah Jawa Timur melanjutkan proses penentuan identitas jenazah dari insiden ambruknya musala di Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga Rabu pagi, 8 Oktober 2025, kepolisian telah mengidentifikasi 34 korban tewas yang tubuhnya ditemukan di antara puing.
Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur Komisaris Besar Khusnan Marzuki memaparkan hasil identifikasi terbaru yang dilakukan oleh Tim DVI. "Pada Selasa, 7 Oktober, Tim DVI Polda Jawa Timur telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap 18 kantong jenazah, yang terdiri dari 17 jenazah dan 1 body part,” kata Khusnan dalam keterangan tertulis, Rabu.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sebelumnya, Polda Jawa Timur juga telah mengidentifikasi korban-korban tewas lainnya. Setelah proses identifikasi terbaru, jumlah jenazah yang telah teridentifikasi menjadi 34 orang.
Kepolisian masih harus mengidentifikasi puluhan kantong jenazah dari insiden Ponpes Al Khoziny. Polda Jawa Timur mencatat ada 67 kantong jenazah, termasuk yang berisi potongan tubuh, dari situs ambruknya musala ponpes tersebut. “Proses operasi DVI masih terus berjalan dengan melakukan pendalaman data antemortem dan postmortem. Kami berkomitmen menyelesaikan proses ini hingga seluruh korban teridentifikasi," kata Kombes Khusnan.
Polisi melakukan beberapa metode untuk identifikasi jenazah. Di antaranya melalui pencocokan data antemortem atau sebelum kematian melalui berbagai cara, termasuk pemeriksaan DNA, medis, gigi, sidik jari, dan properti atau barang milik korban.
Kepada Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan Tim DVI bekerja 24 jam penuh untuk mengidentifikasi korban. “Tim bekerja seakurat mungkin dan secepat mungkin, namun tetap dengan penuh kehati-hatian serta penghormatan terhadap jenazah,” kata Jules.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya meyakini ada 63 korban tewas di reruntuhan musala Ponpes Al Khoziny. Jumlah tersebut berasal dari daftar nama yang disediakan oleh pihak pesantren. Selain 63 korban meninggal, BNPB menyebut ada 104 orang lainnya yang selamat dan terluka.
Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin, 29 September 2025 pukul 15.00 WIB. Saat itu, para santri putra melaksanakan salat ashar berjamaah di lantai dasar, sementara bangunan yang rubuh itu berlantai 4.