Tiga sekolah internasional di Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kelapa Gading Jakarta Utara, menerima ancaman bom pada pekan ini. Anggota Komisi III DPR RI, Martin Daniel Tumbeleka, mendesak aparat kepolisian agar segera menangkap pelaku teror tersebut.
Martin menilai, ancaman yang menyasar anak-anak tidak bisa ditolerir dan harus menjadi prioritas.
"Ancaman terhadap sekolah, terlebih menyangkut keselamatan anak-anak, adalah tindakan keji yang harus ditindak tegas," kata Martin di Jakarta, Jumat (10/10).
"Saya mendesak pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan memastikan lingkungan sekolah kembali aman," tambahnya.
Menurut Martin, tindakan cepat kepolisian dapat mengembalikan rasa aman bagi para siswa di sekolah. Lebih lanjut, Martin menekankan pentingnya peningkatan sistem keamanan di sekolah, termasuk kerja sama sekolah dan aparat keamanan.
“Negara harus hadir secara nyata untuk melindungi anak-anak dan dunia pendidikan dari segala bentuk ancaman. Ini bukan hanya soal hukum, tetapi menyangkut masa depan generasi bangsa," ujarnya.
Adapun ancaman bom datang di sekolah internasional kawasan Tangerang dan Tangsel pada Selasa (7/10). Sementara, ancaman datang di sekolah internasional kawasan Jakut pada Rabu (8/10) lalu.
Polisi tidak menemukan bahan peledak saat melakukan penyisiran di 3 sekolah tersebut. Tim gabungan dari Polres Jakarta Utara, Polres Tangerang Selatan, dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya, tengah memburu pelaku yang mengancam 3 sekolah tersebut melalui WhatsApp dan email.
Polanya sama, pelaku mengirim pesan lewat WhatsApp dengan kode +234 yang berasal dari Nigeria. Ia meminta sejumlah uang dengan mengancam akan meledakkan bom jika tidak diberikan.
Berikut isi pesan pelaku: