Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan ekonomi syariah (Eksyar) hadir untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Eksyar bukan hanya sebagai alternatif, melainkan bagian integral dari strategi pembangunan nasional," ujar Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Imam Hartono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Ekonomi Syariah (Eksyar) hadir sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru yang membuka keberkahan, keadilan, dan kesejahteraan bagi seluruh umat.
Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), upaya mendorong Eksyar terus dilakukan bersinergi antara komunitas, pesantren dan UMKM.
Festival Ekonomi Syariah (FESyar) KTI yang berlangsung selama 4 hari pada 29 Agustus – 1 September 2025 di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menjadi momentum sinergi seluruh elemen untuk mendukung Eksyar dalam memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi di wilayah KTI.
Penyelenggaraan Fesyar diharapkan dapat terus memperkuat hal tersebut. Rangkaian Fesyar KTI mencatat kontribusi nyata dengan menghasilkan transaksi penjualan produk halal dari 22 provinsi di wilayah KTI.
Bahkan, temu bisnis UMKM dengan lembaga keuangan syariah yang menyalurkan pembiayaan tercatat sebesar Rp15,8 miliar. Gelaran akbar ini juga menghasilkan implementasi 16 titik Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (Zona KHAS) dan fasilitasi 2.240 sertifikasi halal bagi UMKM se-KTI.
Kalbar secara spesifik memiliki potensi besar untuk pengembangan produk halal, di antaranya komoditas unggulan seperti sawit, karet, kopi, lidah buaya, dan perikanan yang dapat diolah menjadi produk halal bernilai tambah.
Akses perdagangan internasional melalui pintu perbatasan Entikong dan Aruk, yang membuka peluang ekspor produk halal ke Malaysia, Brunei, dan ASEAN didukung dengan pariwisata halal berbasis budaya Islam-Melayu dengan ikon Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa.
FESyar KTI ini merupakan rangkaian menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang akan diselenggarakan Oktober 2025 mendatang di Jakarta.
Bank Indonesia bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta seluruh mitra strategis akan terus berkolaborasi lintas sektor dalam memperkuat rantai nilai halal, pembiayaan syariah yang inklusif dan adaptif, serta peningkatan literasi dan inklusi eksyar yang berakar pada nilai-nilai luhur Islam, untuk mewujudkan Indonesia menjadi pusat Eksyar dunia pada 2029.
Baca juga: BI Kalbar perkuat ekonomi syariah daerah lewat FESyar KTI 2025
Baca juga: Mantan Wapres Mar'uf Amin dukung Muhammadiyah dirikan bank syariah
Baca juga: Sri Mulyani yakin RI bisa jadi 'role model' lewat ekonomi syariah
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.