Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi business matching pembiayaan, perdagangan, dan omset penjualan yang dicetak selama Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 8-12 Oktober 2025 meningkat menjadi Rp3,1 triliun, dari tahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun.
Menurut bank sentral, capaian ini makin menegaskan peran ISEF sebagai gerakan penguatan ekosistem ekonomi syariah yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing global.
“Melalui sinergi lintas sektor dan inovasi berkelanjutan, mari kita jadikan Indonesia bukan hanya pasar, tetapi juga pusat gravitasi ekonomi syariah dunia,” kata Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti sebagaimana dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
BI mencatat, penyelenggaraan ISEF 2025 berjalan dengan baik dan melibatkan partisipasi yang luas dari masyarakat.
Baca juga: Gubernur BI: ISEF memperkuat kepemimpinan eksyar RI di tingkat global
Capaian tersebut menjadi bukti nyata meningkatnya kepercayaan dan partisipasi pelaku ekonomi syariah nasional maupun global terhadap pengembangan ekosistem syariah di Indonesia.
ISEF 2025 melibatkan lebih dari 700 pelaku usaha syariah, termasuk UMKM halal dan industri, lembaga keuangan syariah, pelaku industri kreatif, serta investor domestik dan internasional dari berbagai negara.
Rangkaian kegiatan terdiri dari 22 forum domestik dan internasional, 28 kegiatan pameran produk halal dan business linkage, 30 talkshow dan community activities, serta 20 kategori kompetisi bekerja sama dengan 34 Kementerian/Lembaga dan 30 mitra internasional. ISEF tahun ini juga dihadiri 89 ribu pengunjung, baik secara luring maupun daring.
Destry pun mengajak seluruh pihak menjaga semangat sinergi yang telah terbangun.
Baca juga: ISEF 2025 wadah kolaborasi perkuat pengelolaan dana haji berkelanjutan
Menurutnya, keberhasilan ISEF bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju ekonomi syariah Indonesia yang tangguh, berdaya saing, dan berkeadilan.
ISEF tahun ini mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif" dan menghadirkan lebih dari 60 kegiatan utama yang terbagi dalam empat klaster besar.
Pertama, Halal Industry & Sharia Business Forum yang menampilkan business matching, trade and investment forum, serta Halal Expo yang mempertemukan pelaku usaha halal dengan mitra global.
Kedua, Sharia Finance & Investment Forum yang membahas penguatan pasar keuangan syariah, green sukuk, dan Islamic social finance.
Baca juga: BI dorong pertumbuhan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah
Ketiga, Sharia Social and Education Movement yang mencakup literasi dan edukasi ekonomi syariah, forum akademik, hingga kompetisi inovasi generasi muda seperti Youth Sharia Entrepreneurship Forum dan Shariapreneur Innovation Challenge.
Terakhir yakni Art, Culture, and Halal Lifestyle Exhibition yang menampilkan modest fashion show, kuliner halal, dan produk kreatif berbasis nilai-nilai syariah.
Penutupan ISEF 2025 juga dirangkaikan dengan pengumuman pemenang dari sejumlah kompetisi utama seperti Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC), Olimpiade Ekonomi Syariah Nasional (OESN), dan ISEF Award 2025.
Penghargaan ISEF Award tahun ini diberikan kepada lembaga dan individu yang berkontribusi besar dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional.
Baca juga: Menko Zulhas dukung pesantren mandiri pangan berbasis ekonomi syariah
ISEF 2025 terselenggara atas kolaborasi Bank Indonesia dengan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), serta didukung oleh berbagai Kementerian/Lembaga, asosiasi industri halal, lembaga keuangan syariah, perguruan tinggi, komunitas kreatif, dan mitra internasional.
Ke depan, tegas BI, ISEF akan terus dikembangkan menjadi platform global kolaborasi ekonomi syariah, dengan fokus pada digitalisasi, inovasi pembiayaan, dan penguatan rantai nilai halal nasional.
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.