Gen Z Mulai Sadar Swamedikasi, Kesehatan Mata Perlu Jadi Perhatian Utama

12 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Swamedikasi menjadi hal penting termasuk bagi generasi Z (Gen Z) atau anak muda zaman sekarang.

Menurut Ketua Asia Pacific Self-Medication Industry (APSMI), Rachmadi Joesoef, salah satu motivasi swamedikasi terpenting bagi Gen Z adalah soal kesadaran akan kesehatan penglihatan.

“Kita tahu Gen Z lebih banyak menggunakan gawai dalam kesehariannya. Mereka sulit untuk menghindari paparan layar ponsel. Untuk itu, bagi generasi muda, yang harus benar-benar dijaga adalah kesehatan mata,” kata Rachmadi kepada Health Liputan6.com dalam konferensi pers Asia Pacific Self-Medication Industry (APSMI) Summit di Bali, Kamis (9/10/2025).

Dia menilai, Gen Z juga cenderung memiliki gaya hidup yang lebih individual. Anak-anak Gen Z cenderung lebih jarang berinteraksi langsung dengan manusia lainnya. Pasalnya, mereka bisa berkomunikasi dan terkoneksi dengan teman secara digital.

Dalam kesempatan yang sama, Self-CARERs Digital Work Group Leader & Opella Global HCP Expert, Dr. Deepa Maharaj menyampaikan bahwa 20 persen Gen-Z di Indonesia menggunakan aplikasi dan perangkat digital untuk menjaga kesehatan mereka.

“Dan maka dari itu, saya pikir Gen Z adalah suara paling kuat untuk menyuarakan literasi kesehatan secara digital,” ujar Deepa.

Dia menilai, para pemuda dapat membangun komunitas untuk menyebarkan informasi dan membawa revolusi serta gerakan kesehatan secara digital.

Sebarkan Literasi Kesehatan dengan Bahasa Anak Muda

Deepa juga menilai, mayoritas pengguna Tiktok dan Instagram adalah Gen Z. Para pemengaruh juga kebanyakan adalah generasi muda. Ini dinilai sebagai kunci dalam pemberdayaan untuk membuat penonton menentukan pilihan kesehatan yang baik.

Para pemuda dinilai memiliki potensi untuk membuat materi swamedis menjadi lebih sederhana dan mudah diterima dan dimengerti oleh para pengguna media sosial.

“Mereka bisa membuat materi soal swamedis menjadi lebih sederhana dan mudah dicerna, membuat teknologi saintifik menjadi lebih sederhana sehingga konsumer menjadi lebih mudah mengerti,” kata Deepa.

“Kamu punya bahasamu sendiri, sebarkan literasi kesehatan kepada dunia secara digital menggunakan bahasa sederhana yang dimengerti oleh Gen Z,” tambahnya.

Mengenal Swamedikasi

Sebelumnya Rachmadi menjelaskan, swamedikasi mengacu pada tindakan yang dilakukan individu untuk diri mereka sendiri guna membangun dan menjaga kesehatan, mencegah penyakit, mengelola kondisi ringan atau kronis, dan mencari perawatan profesional bila diperlukan.

APSMI menilai, swamedikasi mencakup spektrum sepenuhnya, termasuk:

  • pencegahan (kebersihan, nutrisi, gaya hidup, faktor lingkungan)
  • mengenal gejala
  • penanganan diri
  • mencari perawatan profesional tepat waktu bila diperlukan.

Diakui oleh World Health Organization (WHO), swamedikasi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan individu, ketahanan sistem kesehatan, dan pencapaian cakupan kesehatan universal.

APSMI sendiri adalah asosiasi yang mendukung pemerataan swamedikasi di Asia-Pasifik.

"APSMI mempromosikan swamedikasi yang bertanggung jawab di seluruh wilayah Asia-Pasifik, percaya bahwa memberdayakan individu dengan pengetahuan dan alat untuk swamedikasi sangat penting untuk membangun komunitas yang lebih sehat dan sistem layanan kesehatan yang lebih berkelanjutan,” kata Rachmadi.

Jembatani Kesenjangan Swamedikasi

Pada November 2024, perwakilan pemerintah, otoritas regulasi nasional, LSM, dan Industri berkumpul di Bangkok, Thailand, untuk menegaskan komitmen mereka dalam memajukan swamedikasi sebagai komponen kunci dari Universal Health Coverage (UHC).

Komitmen ini dirangkum dalam 'Bangkok Joint Initiative on Self-Care of Medical Products.’ Komitmen ini berlanjut dengan APSMI 2025 Bali Summit.

Berdasarkan prinsip-prinsip inisiatif ini, fokus tahun ini telah berkembang dari visi menjadi eksekusi dan tindakan, dengan APSMI dan mitranya mempromosikan kolaborasi antara industri, pakar layanan kesehatan, dan badan regulasi.

Tujuannya adalah untuk menjembatani "kesenjangan swamedikasi" yang signifikan yang disebabkan oleh meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) dan kesenjangan dalam literasi kesehatan. Caranya, menciptakan kebijakan dan platform yang memastikan swamedikasi yang aman dan berbasis bukti dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

Instrumen utama dalam transformasi ini adalah Platform Self-CARER (Self Medication Collaborative ASIAN Regulatory Expert Round Table).

"Self-CARER adalah koalisi strategis yang menyatukan Otoritas Regulasi, Pakar Kesehatan, dan Industri Swamedikasi Asia-Pasifik (APSMI) untuk menanamkan swamedikasi yang bertanggung jawab ke dalam kerangka kerja kesehatan nasional,” kata Co-Chair Self-CARER, Dr. Junko Sato, di ruangan yang sama.

“Moto kami sederhana: 'Swamedikasi memberdayakan Individu dan Meringankan sistem.' Melalui platform Self-CARER, visi ini benar-benar bertemu dengan tindakan. Kelompok kerja kami yang berdedikasi pada Penyederhanaan Regulasi dan Kesehatan Digital sedang membangun kerangka kerja praktis berbasis bukti yang akan menjadikan swamedikasi yang aman dan dapat diakses sebagai kenyataan di seluruh Asia-Pasifik," tambahnya.

Read Entire Article