MENTERI Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto mengungkapkan setiap satu sekolah garuda baru yang dibangun membutuhkan anggaran paling sedikit Rp 200 miliar. Dana itu diambil dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN milik Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi.
Brian mengatakan saat ini ada empat sekolah garuda baru yang sudah mulai memasuki tahap pembangunan. "Sekolah-sekolah ini dibangun di daerah yang belum ada sekolah unggulannya," kata dia saat ditemui usai pengenalan Sekolah Garuda di SMAN MH Thamrin Jakarta, Jakata Timur, pada Rabu, 8 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sekolah unggulan garuda merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto. Konsepnya, sekolah ini secara khusus ditujukan untuk siswa yang memiliki prestasi di atas rata-rata berdasarkan penilaian tertentu.
Brian merincikan empat sekolah garuda baru yang tengah dibangun saat ini berada di Belitung Timur; Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur; Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara; dan Bulungan, Kalimantan Utara.
Brian mengatakan pembangunan empat sekolah yang ditujukan untuk siswa berprestasi ini dikerjakan secara cepat agar segera rampung dan bisa memulai kegiatan pembelajaran mulai tahun ajaran 2026/2027.
Setelah pengenalan empat sekolah garuda baru hari ini, pemerintah menargetkan ke depan akan ada 16 sekolah garuda baru lainnya yang dibangun hingga 2029. "Jadi total nanti ada 20 sekolah garuda baru," ucap dia.
Selain sekolah garuda baru, pada hari ini pemerintah juga mengenalkan 12 sekolah garuda transformasi. Sekolah ini merupakan sekolah unggulan biasa yang diubah menjadi sekolah garuda. Sekolah ini sudah beroperasi sejak tahun ajaran 2025/2026 dimulai pada Juli lalu.
Sekolah biasa yang ditunjuk menjadi sekolah garuda tersebut merupakan sekolah yang masuk ke dalam jajaran sekolah terbaik di Indonesia. Oleh karena itu, menurut Brian, pemerintah tidak menggelontorkan dana untuk membangun sekolah garuda tranformasi.
"Sebenarnya kalau kita lihat kondisi yang ada SMA-SMA unggul yang selama ini dibina oleh Kementerian Pendidikan itu sudah sangat baik ya. Tinggal kita menambahkan nanti penyiapan pembelajarannya," ucap dia.
Dua belas SMA biasa yang dipilih menjadi sekolah garuda transformasi itu, antara lain, SMAN 10 Fajar Harapan, Aceh; SMA Unggul Del, Sumatera Utara; dan MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta; dan SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat;
Selanjutnya ada SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah; SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah; SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur; SMAN Banua BBS, Kalimantan Selatan; MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo; SMAN Siwalima Ambon, Maluku; dan SMA Averos Sorong, Papua Barat Daya.
Menurut Brian, ke depan pemerintah akan menambah sekolah garuda tranformasi menjadi sebanyak 80 sekolah. Sehingga total sekolah garuda yang dibangun selama lima tahun pemerintahan Prabowo akan berjumlah 100 sekolah.
Ia melanjutkan, sekolah garuda yang diluncurkan hari ini merupakan salah satu jalan untuk para siswa berprestasi membuktikan diri dan bersaing secara sehat. Ia menekankan siswa di sekolah garuda akan disiapkan untuk bisa bersaing di kancah international.
Sekolah garuda, kata Brian, dirancang untuk menghasikan lulusan-lulusan yang memiliki inovasi tinggi, sehingga bisa memimpin Indonesia mengejar ketertinggalan di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM).
"Sekolah garuda ini memang kita persiapkan untuk petarung-petarung yang lawannya bukan lagi tema kita di Indonesia, tapi lawan negara lain," ujar dia.