RKUHAP Dinilai Ancam Pemberantasan Korupsi KPK

1 month ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 ShutterstockIlustrasi KPK. Foto: Shutterstock

Direktur Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas (PUSaKO), Charles Simabura, menilai bahwa Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) membawa ancaman bagi keberlanjutan dan eksistensi pemberantasan korupsi.

"Nah, konteksnya hari ini adalah bagaimana kita memandang RUU KUHAP yang ada itu, bahasa kita itu mengancam keberlanjutan eksistensi pemberantasan korupsi, terutama yang digawangi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi," ujar Charles dalam diskusi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (31/7).

Adapun KPK mencatat setidaknya ada 17 poin yang dinilai bermasalah dan kontradiktif dengan tugas dan kewenangan KPK selama ini.

Permasalahan serupa juga ditemui oleh Koalisi Masyarakat Sipil terkait potensi pelemahan KPK jika RKUHAP nantinya disahkan oleh pemerintah dan DPR selaku pembentuk undang-undang.

"Kita enggak mau pemerintah hari ini kemudian tidak punya komitmen untuk itu. Apalagi kemudian pembentuk undang-undang, dalam hal ini pemerintah dan DPR kan sudah berulang kali mengatakan perlu dilakukan harmonisasi terkait rumusan materi KUHAP," ucap dia.

"Terutama terkait dengan pidana-pidana khusus. Nah, hari ini khususnya terkait dengan pemberantasan korupsi," imbuhnya.

 Shutter StockIlustrasi korupsi. Foto: Shutter Stock

Dalam kesempatan itu, Charles menyampaikan harapannya agar asas lex specialis dalam UU KPK tetap diakui keberadaannya di dalam RKUHAP.

"Harmonisasi yang kami maksud itu bagaimana kekhususan-kekhususan yang ada di dalam hukum acara yang diatur baik dalam Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi kita maupun juga dalam Undang-Undang tentang Komisi Pemberantasan Korupsi tetap eksis, diakui keberadaannya di dalam KUHAP ini," ungkap Charles.

Lex Specialis KPK Jangan Hilang

Dalam kesempatan serupa, peneliti Transparancy International Indonesia (TII), Sahel Alhabsyi, juga menyatakan KUHAP memang perlu ada pembaruan yang sesempurna mungkin.

"Jadi, posisi teman-teman masyarakat sipil pada dasarnya mengakui bahwa KUHAP ini memang perlu pembaruan. Tetapi, pembaruan yang kita harapkan adalah pembaruan yang sesempurna mungkin yang tidak mengebiri pemberantasan korupsi," tutur Sahel.

"Kita melihat sampai dengan saat ini, seperti yang disampaikan oleh Charles juga itu ada yang berpotensi mengebiri pemberantasan korupsi khususnya yang digawangi oleh KPK," terangnya.

Sahel pun menyoroti ketentuan Pasal 329 dan 330 di dalam RKUHAP yang dinilai ambigu terkait keberlakuan asas lex specialis UU KPK. Untuk itu, ia meminta pemerintah dan DPR tidak terburu-buru dalam mengesahkan RKUHAP tersebut.

Berikut pasal 329 dan 330:

  • Pasal 329: Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai kewenangan PPNS dan Penyidik Tertentu dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

  • Pasal 330: Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku semua ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Upaya Paksa dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

"Jadi, bagi kami masih ada waktu, tidak perlu tergesa-gesa untuk mengesahkan dan mengundangkan KUHAP ini," kata Sahel.

"Lebih baik kita mengambil waktu lebih panjang daripada pada akhirnya produk ini jadi produk yang cacat, banyak dipersoalkan di Mahkamah Konstitusi juga, dan di samping menimbulkan korban-korban baru, ya, yang dilecehkan hak asasi manusianya, tapi juga menyebabkan impunitas di dalam penindakan korupsi," pungkasnya.

Read Entire Article